41577 Regi : Jatuh Bangun Demi Kebaikan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya kasih Kristus menyertai kita pada sepanjang hari yang akan kita lalui.


Judul renungan pagi ini adalah: 


*Jatuh Bangun Demi Kebaikan*


Nas Alkitab: 


*Yesaya 40: 31*

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


Para kekasih Kristus, barangkali judul di atas kurang menyenangkan hati kita, sebab ada kata *jatuh* di situ mengawali kata kebaikan. Semua orang ingin hidup baik, tetapi tanpa mengalami kejatuhan terlebih dahulu. Orang ingin “aman” terhadap masalah, tanpa berupaya bersusah-susah menguraikan masalah itu sendiri. Hal itu berlawanan dengan kehendak TUHAN. Oleh karenanya TUHAN menghendaki agar kita mengerti cara hidup burung rajawali.


Bayi rajawali, sama seperti bayi-bayi burung yang lain, mereka suka makan dan tidur. Merasa nyaman dan tidak mau keluar dari sarangnya. Namun induk rajawali melatih mereka sejak usia 2 sampai 3 bulan dengan menaruh makanan di luar sarang, kemudian memaksa anak-anaknya keluar dari sarangnya dengan menggoncangkannya hingga jatuh. Hal itu untuk melatih agar rajawali kecil dapat segera terbang dan sayapnya menjadi kuat untuk dapat makan. 


Banyak orang Kristen yang ketika TUHAN menggoncangkan hidupnya dengan tujuan memberikan pelajaran bagi iman percaya mereka, namun mereka salah paham dan menyalahkan TUHAN, mengatakan bahwa TUHAN tidak mengasihinya. Padahal firman-Nya apabila kita jatuh, TUHAN tidak akan membiarkan kita sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya *Mazmur 37: 24.* 

Sang Rajawali kita akan menyambar kita ketika kita jatuh, bahkan akan meletakkan kita di tempat yang lebih tinggi. Itu adalah upah kepada orang yang sungguh-sungguh beriman dan mencari Dia:


*Ibrani 11: 6*

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. …, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.


Untuk itu diperlukan ketekunan dan ketaatan dalam membangun hubungan dengan Tuhan Allah disertai kerendahan hati


*1 Petrus 5: 6*

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


Selamat pagi, selamat mempraktekkan iman dengan bersungguh-sungguh mencari Dia dalam setiap aktivitas kita pada hari ini. Amin 


*PD Autopia – Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR