41811 Regi : Selalu mempunyai "garam" yang baik
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. Selamat pagi saudara kekasih Kristus, firman renungan pagi ini diambil dari :
*Markus 9:50 (TB)*
Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Tema :
*Selalu mempunyai "garam" yang baik*
Di dalam Alkitab, garam memegang peranan penting dari Alkitab perjanjian lama di mana istri Lot yang menjadi tiang garam karena tidak taat pada perintah Allah ( *Kejadian 19: 26* ), perjanjian garam tentang korban persembahan yang khusus dan kudus *( Bilangan 18: 19),* pada bagian lain di dinyatakan sebagai sarana untuk membersihkan, memurnikan, menyatakan persahabatan dan lainnya. Di alkitab perjanjian baru Tuhan Yesus menyebut muridNya sebagai garam dunia.
Tuhan memakai garam untuk mengubah dan memberi faedah sesuai kehendakNya. Di dalam ayat nas di atas, Tuhan Yesus memberikan nasihat supaya kita selalu mempunyai garam di dalam diri kita dan hidup berdamai dengan sesama. Garam ini membawa perubahan positif, bersifat aktif untuk memberikan dampak yang baik apakah itu untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
Tuhan tidak menghendaki kita kekurangan kasih sebagai garam yang dapat membuat tawar hati.
*Matius 5:13 (TB)*
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kasih menjadi dingin akibat dari kurang memiliki kasih dan timbul kedurhakaan. *( Matius 24: 12)* Tidak ada kepekaan akan penderitaan orang lain maka ini tidak berguna dihadapan Tuhan.
Sebaliknya jika garam itu berlebihan atau kasih yang berlebih seperti kasih imam Eli kepada anak anaknya. Dimana ia membiarkan mereka berbuat dosa yang melanggar kekudusan Allah sehingga berakhir dalam kebinasaan. Demikian juga di akhir hidup imam Eli yang meninggal setelah jatuh dari kursi, tidak lama dari kematian anak anaknya *( 1 Samuel 2: 12 - 17 dan 1 Samuel 4: 17 - 18 ).* Mengasihi hal dunia melebihi kasih kita kepada Tuhan juga mendatangkan kebinasaan.
Karena itu marilah kita memohon Roh Kudus untuk menolong kita selalu dapat memiliki kasih yang baik, bukan kurang atau berlebih tetapi secukupnya. Seperti kasih Kristus yang baik dan benar. Supaya kita tidak dibuang oleh Tuhan dan diinjak orang.
Di dalam firman Tuhan dengan jelas dinyatakan definisi kasih yang benar yaitu :
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Selamat pagi saudara kekasih Kristus, firman renungan hari ini diambil dari :
*Markus 9:50 (TB)* Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Tema :
*Selalu mempunyai "garam" yang baik*
Di dalam Alkitab, garam memegang peranan penting dari Alkitab perjanjian lama dimana istri Lot yang menjadi tiang garam karena tidak taat pada perintah Allah ( *Kejadian 19: 26* ), perjanjian garam tentang korban persembahan yang khusus dan kudus *( Bilangan 18: 19),* pada bagian lain di dinyatakan sebagai sarana untuk membersihkan, memurnikan, menyatakan persahabatan dan lainnya. Di alkitab perjanjian baru Tuhan Yesus menyebut muridNya sebagai garam dunia.
Tuhan memakai garam untuk mengubah dan memberi faedah sesuai kehendakNya. Di dalam ayat nats di atas, Tuhan Yesus memberikan nasihat supaya kita selalu mempunyai garam di dalam diri kita dan hidup berdamai dengan sesama. Garam ini membawa perubahan positif, bersifat aktif untuk memberikan dampak yang baik apakah itu untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
Tuhan tidak menghendaki kita kekurangan kasih sebagai garam yang dapat membuat tawar hati.
*Matius 5:13 (TB)* "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kasih menjadi dingin akibat dari kurang memiliki kasih dan timbul kedurhakaan. *( Matius 24: 12)* Tidak ada kepekaan akan penderitaan orang lain maka ini tidak berguna dihadapan Tuhan.
Sebaliknya jika garam itu berlebihan atau kasih yang berlebih seperti kasih imam Eli kepada anak anaknya. Dimana ia membiarkan mereka berbuat dosa yang melanggar kekudusan Allah sehingga berakhir dalam kebinasaan. Demikian juga di akhir hidup imam Eli yang meninggal setelah jatuh dari kursi, tidak lama dari kematian anak anaknya *( 1 Samuel 2: 12 - 17 dan 1 Samuel 4: 17 - 18 ).* Mengasihi hal dunia melebihi kasih kita kepada Tuhan juga mendatangkan kebinasaan.
Karena itu marilah kita memohon Roh Kudus untuk menolong kita selalu dapat memiliki kasih yang baik, bukan kurang atau berlebih tetapi secukupnya. Seperti kasih Kristus yang baik dan benar. Supaya kita tidak dibuang oleh Tuhan dan diinjak orang.
Di dalam firman Tuhan dengan jelas dinyatakan definisi kasih yang benar yaitu :
*1 Korintus 13:4-6 (TB)*
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.
Selamat beraktifitas dan selamat menjadi garam yang baik dengan mengasihi keluarga dan sesama dengan baik dan benar, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. Sehingga hidup damai dan sukacita dengan sesama serta tidak dibuang tetapi berkenan dihadapanNya.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Autopia Malang*
*Wita*
Komentar
Posting Komentar