41810 Regi : Semua kembali kepada diri sendiri

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Galatia 6:4-5 (TB)* 

Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.

Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. 


Tema


*Semua kembali kepada diri sendiri*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang aku sembah di dalam Tuhan Yesus, berikanlah roh hikmat agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terimakasih Bapa, amin*


Kita sadari atau tidak dalam kehidupan ini kita sering membanding-bandingkan orang lain dengan diri kita. Yang lebih parah sering kita tidak mau melihat kekurangan diri sendiri,  tetapi lebih suka dan lebih mudah kita melihat kekurangan, kesalahan dan kelemahan orang lain.

Dalam hati berkata aku tidak sama dengan orang itu, aku lebih baik dari orang itu, aku tidak menipu,  aku tidak berbuat jahat, aku tidak mencari keuntungan dan kepentingan diri ku sendiri dan hal hal lain yang dirasa jelek, menjujikan dan segala perbuatan dosa. Kita lupa firman Tuhan yang mengatakan 


TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. 

Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. 

*Mazmur 14:2-3 (TB)*


Hal ini terjadi karena setiap orang merasa apa yang diperbuatnya adalah bersih, benar dan lurus dalam pandangannya sendiri, lupa bahwa hanya Tuhanlah yang tahu dan mengerti siapa diri kita ini, dan tidak jarang bahwa sikap dan ucapan kita melebihi Tuhan sehingga dengan gampang dan mudahnya kita menghakimi dan menghukum orang serta menyatakan orang lain itu salah, sudah berdosa, jahat dan sebagainya baik di hadapan sesama manusia terlebih di hadapan Allah Bapa kita.


*Amsal 16:2 (TB)* 

Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati. 


Banyak di antara kita yang katanya mengaku sebagai anak Allah tetapi dalam tingkah laku, sikap hati ,perbuatan dan ucapan kita tidak mencerminkan sebagai anak-anak Allah,  tetapi sebagai manusia yang tidak mengenal Kristus. Mengapa demikian karena hawa nafsu dan kehidupan lama, masih menguasai hidup kita, sehingga kasih, pengampunan,  kesadaran diri tidak kita miliki , tetapi yang ada adalah penghakiman dan penghukuman, lupa bahwa setiap dan apapun yang diperbuat seseorang, upahnya akan kembali kepada orang  itu sendiri.

Apakah kita sadar dan mengerti apa yang difirmankan dalam 


*Roma 2:1 (TB)*  

Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena *engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama*. 


Melakukan hal-hal yang sama adalah kita pun juga melakukan perbuatan dosa,  atau kesalahan di terutama hadapan Allah juga manusia. Bukan berarti hal-hal yang sama itu seperti yang orang lain lakukan misal orang menipu kita tidak menipu, atau orang lain mencari kepentingannya sendiri kita tidak seperti itu, bukan seperti itu, tetapi apakah ketika orang menipu, kita tidak menghujat , ketika orang lain mencari kepentingannya sendiri,  kita tidak meninggikan diri, ketika orang lain tidak melakukan kasih, kita juga sama tidak mengampuni orang lain? Dan banyak hal lain yang serupa dengan perbuatan dosa, apakah kita tidak melakukan perbuatan dosa juga?


Ingat setiap orang akan menghadap takhta Allah untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan dan tidak ada satupun dari apa yang kita lakukan akan terlepas dari upah hukuman dan berkat Allah!! 


*2 Korintus 5:10 (TB)*  

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 


Jadi harus kita sadar,  bagaimana kita dapat meneladani Kristus yang walau dalam hidupnya dianiaya, dicaci maki, dihina, dihujat dan bahkan mati di kayu salib, tidak satupun kutuk dan penghakiman yang ke luar dari mulutNya,  tetapi kasih dan pengampunan,  kesabaran dan kelemahan lembutan, Ia tidak meninggikan diri tetapi Ia rela merendahkan diri meninggalkan kekuasaanNya,  taat setia kepada BapaNya.


*1 Petrus 2:22-23 (TB)* 

Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.


Apakah kita sudah dapat menyerahkan segala sesuatu terutama akar pahit ini kepada Tuhan Yesus dengan meyakini bahwa setiap perbuatan atau apapun yang dilakukan orang akan kembali kepada dirinya sendiri,  sebab Allah tidak lalai menepati janjiNya dan Ia tetap kekal setia terhadap apa yang telah IA firmankan


*2 Petrus 3:9 (TB)*  

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 


Karena itu marilah kesempatan yang ada ini kita pergunakan untuk hidup dalam pertobatan,  agar kita sadar diri dan dapat berlaku, bersikap seperti Kristus yang telah meninggalkan teladan kepada kita untuk kita lakukan.


Selamat pagi, selamat berjuang untuk terus melihat diri sendiri bukan melihat keadaan orang lain dan hendaklah kita lakukan sebagaimana yang Tuhan firmankan dalam 


*Yeremia 9:23-24 (TB)*  

Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, 

tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: *bahwa ia memahami dan mengenal Aku*, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." 


Tuhan Yesus memberkati setiap kita yang mau berbuat baik, benar dan hidup dalam pertobatan,  amin. 


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR