41802 Regi : Tujuh Dosa Bagi TUHAN

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.


Judul renungan pagi ini: 


*Tujuh Dosa Bagi TUHAN*


Nas: 


*Amsal 6: 16-19*

“Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: (1) mata sombong, (2) lidah dusta, (3) tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, (4) hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, (5) kaki yang segera lari menuju kejahatan, (6) seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan (7) yang menimbulkan pertengkaran saudara.”


Dalam dunia awam dikenal istilah: _seven deadly sins_ (tujuh dosa yang mematikan) terdiri atas _pride_ (kesombongan), _greed_ (ketamakan), _envy_ (irihati), _wrath_ (kemarahan), _lust_ (hawa nafsu), _gluttony_ (kerakusan), dan _sloth_ (kemalasan).


Meskipun sama-sama berjumlah tujuh, ketujuh hal yang terdapat pada Kitab Amsal di atas, bukanlah daftar yang dipahami oleh kebanyakan orang sebagai “tujuh dosa yang mematikan.” Uniknya keduanya dimulai dari kata sombong, sehingga seolah keduanya sepakat menempatkan kesombongan sebagai urutan yang pertama.


Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa seorang hakim yaitu: Simson.


*Hakim-hakim 13: 5.*  

Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."


Alkitab menceritakan bahwa Roh Allah ada dalam diri Simson, sehingga dia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dengan kekuatan fisiknya. Simson mampu membunuh singa dengan tangan kosong, mengalahkan 30 orang di Askelon, memukul mati 1.000 orang Filistin dengan tulang keledai.


Namun karena kesombongannya, ia mengabaikan nasihat orangtuanya untuk mencari istri dari kalangan wanita Israel; Simson justru lebih tertarik dengan wanita yang berasal dari bangsa penyembah berhala, dia amat terpikat  dengan Delila yang merupakan wanita Filistin. Kejumawaan dan kesombongan akan kekuatannya tanpa disadari  telah mengkhianati Tuhan, dengan menceritakan rahasia kekuatannya itu kepada Delila, sehingga kuasa Allah pun meninggalkannya. 


Meskipun Simson dikategorikam sebagai pria beriman, namun akhir hidupnya sangat tragis. Dia mati bersama tiga ribu orang Filistin di bawah reruntuhan Kuil Dagon yang dirobohkannya.


Kitab Amsal mengingatkan:


Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan

*Amsal 16:18.*


Siapapun kita, janganlah pernah merasa steril terhadap kesombongan; karena kesombongan dapat secara licik menyusup dalam hati kita, tanpa kita sadari berujung pada kejatuhan dan kehancuran. Kiranya hikmat Roh Kudus diberikan kepada kita yang senantiasa berharap akan pertolongan-Nya, agar kita terlepas dari segala macam bentuk kesombongan. Amin


Selamat pagi dan selamat beraktivitas. Tuhan Yesus memberkati


*PD Autopia - Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR