41798 Regi : KUNCINYA: PERTOBATAN SEJATI

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan Pagi kita hari ini dengan tema 


*KUNCINYA: PERTOBATAN SEJATI*


Firman-Nya dari 


*Yunus 4:11* (TB)  

¹¹ Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" 


Kitab Yunus ini hanya berisi 4 pasal pendek. Tetapi dari kitab ini kita tahu bagaimana besarnya kasih dan Anugerah Allah kepada manusia, juga sebuah bangsa, dalam hal ini Niniwe.

Niniwe adalah ibu kota dari Asyur, sebuah bangsa yang terkenal kejam dan "raja tega". Bangsa Asyur inilah yang berperang dan mengalahkan banyak bangsa, termasuk bangsa Israel, yaitu kerajaan Israel Utara, sekitar 130 tahun sebelum jatuhnya Yehuda ke tangan Nebukadnezar.  Penaklukan atas Israel terjadi begitu dahsyat. Allah "memakai" bangsa yang bengis untuk menghancurkan umat-Nya sendiri, umat yang sangat keras kepala. Tak terhitung berapa kali Allah berbelas kasih pada Israel. Tapi Israel seolah meremehkan belas kasih tanpa batas itu 

*2 Raja-raja 17:16-18*


Dengan "prestasi" yang luar biasa saat itu, Niniwe menjadi kota yang juga penuh dengan kejahatan dan dosa.  Dalam pemandangan Yunus, harusnya Niniwe ini dihukum berat, minimal seperti Allah menghancurkan Israel. Tetapi, kitab Yunus ini membuka mata kita bahwa jauh sebelum *Yohanes 3:16*, Allah telah begitu mengasihi bangsa-bangsa ciptaan-Nya. 

Kuncinya ada di pertobatan. Merendahkan diri di hadapan  Allah. Ketika Niniwe dan rajanya bertobat karena pemberitaan Yunus, Allah mengampuni mereka. 

Sayangnya, raja berikutnya di Niniwe tidak mengikuti jejak pertobatan itu, sehingga sekitar 100 tahun kemudian, pada jaman nabi Nahum, Niniwe dihancurkan Allah hingga tak bersisa. Niniwe dan bangsa Asyur hilang dari peta dunia. Tak ditemukan hingga sekarang. Lenyap tak berbekas..!


Itulah Allah kita. Kasih-Nya begitu besar, demikian pula penghukuman-Nya. 

Demikian pula dengan umat pilihan-Nya, Israel. Baik Israel maupun  Yehuda, "pernah merasakan" baik berkat maupun hukuman-Nya. Dan hukuman itu juga bukan kaleng-kaleng. Bila Israel dibuang 130 tahun lebih awal dari Yehuda, plus 70 tahun pembuangan Yehuda ke Babel, maka total 200 tahun umat pilihan-Nya ada dalam hukuman-Nya..


Kasih dan keadilan-Nya tetap sama bagi kita di jaman akhir ini. 

Kita hanyalah umat "cangkokan" yang dicangkokkan pada pohon zaitun asli yaitu bangsa Israel. Paulus mencatat..


*Roma 11:21* (TB)  

²¹ Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 


Belajar dari Perjanjian Lama, maka hanya pertobatan sejati yang akan membuat "Allah menyayangi dan menyesal" akan hukuman yang akan ditimpakan-Nya.

Bila ada pertobatan yang sungguh-sungguh, maka sebagaimana firman ini..


*Mazmur 103:11-12* (TB)  

¹¹ tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; 

¹² sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. 


Jangan sia-siakan waktu yang diberikan-Nya..


Selamat Pagi Selamat Beribadah

Tetap Bersemangat

Tuhan Yesus memberkati.. Amin.


*PD AUTOPIA Malang*

_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR