Regi 4151 : Rencana Allah di luar akal manusia
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Kejadian 25 :19-34*
Nas
*Kejadian 25:23 (TB)*
Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan *anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."*
Tema
*Rencana Allah di luar akal manusia*
Mari kita berdoa
*Bapa di dalam Tuhan Yesus, berikanlah belas kasih HU, agar aku dapat mengerti,memahami dan mampu melakukan firmanHU, Amin*
Kadang timbul pergumulan dalam kisah Esau dan Yakub yaitu mengapa Yakub menipu Esau dan bapanya kok diberkati Tuhan ya?
Memang kalau dilihat secara kasat mata apa yang dilakukan Yakub seolah olah tidak benar, namun kita harus menyadari segala sesuatu yang terjadi adalah dalam Rencana dan kehendak Allah.
Sebagaimana dalam ayat nas Tuhan sudah berfirman *anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda*, ini yang harus kita pahami, sehingga dalam perjalanan rencana yang Allah kehendaki, kadang tidak sesuai dengan akal pikiran kita, tapi kita harus ingat Allah berkuasa dalam segala hal, bahkan kita orang yang berdosa ini yang tidak dapat menebus dosa kita sendiri, namun jika Allah berkehendak, kita akan diampuni dan dilayakan kepadaNya dan semua itu bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan tapi karena kasih Allah kepada kita, yang tentunya cara dan rencana Allah untuk hal ini juga sulit kita pahami dengan akal pikiran kita.
Demikian juga untuk mewujudkan rencana Allah dalam firman ini ada hal yang dilakukan, yang juga sulit kita mengerti.
Proses rencana Allah ini terjadi ketika Esau memandang rendah Hak kesulungannya, dengan menukar roti dan kacang merah kepada Yakub adiknya .
Baca *Kejadian 25 :29 -34*
Dengan apa yang telah dilakukan Esau terhadap Yakub, maka Esau tidak memiliki hak kesulungan lagi, *karena sumpah yang sudah Esau ucapkan terhadap Yakub*, dengan demikian Hak kesulungan menjadi milik Yakub.
Inilah yang akhirnya terus berjalan mewujudkan rencana Allah seperti pada ayat nas di atas, sampai Yakub diberkati dan mendapatkan Hak Kesulungan dari Ishak ayahnya.
Demikian juga rencana Allah ini terwujud karena campur tangan Ribka, ibu Yakub yang sangat kasih terhadap Yakub, sedangkan Ishak sangat sayang kepada Esau sebagai anak sulungnya, namun lagi lagi rencana manusia belum tentu sama dengan rencana Allah.
Peran Ribka dalam mewujudkan rencana Allah dapat kita baca dalam
*Kejadian 27:8-10 (TB)*
Maka sekarang, anakku, *dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu*.
Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
*Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati.*
Sebenarnya Yakub juga ada keraguan melakukannya, karena ia sadar akan keberadaan dirinya yang berbeda dengan Esau kakaknya, namun Ribka ibunya meyakinkan Yakub supaya ia mau melakukan untuk mendapatkan berkat dari Esau ayahnya, sebagaimana yang tertulis dalam
*Kejadian 27:11-13 (TB)*
Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin.
Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
*Tetapi ibunya berkata kepadanya* : "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu."
Jadi kalau kita renungkan sebenarnya menipu bukan ide atau pemikiran Yakub, tapi memang sudah Allah sabdakan sejak Esau dan Yakub ada di dalam kandungan Ribka ibunya.
Adapun cara yang dikehendaki Allah untuk mewujudkan apa yang difirmankan dimulai dari Esau sendiri yang dengan enteng menjual dan meremehkan Hak kesulungannya.
Yang kedua karena dalam keluarga ada perbedaan orang tua dalam memberikan kasih kepada anak-anaknya dan Allah juga memakai Ribka untuk mewujudkan apa yang sudah difirmankanNya.
Jadi bukan Yakub yang menipu Esau lalu diberkati Allah, tetapi semua itu terjadi karena Allah berkuasa dan memiliki otoritas untuk melaksanakan rencana dan firmanNya dan Allah berkuasa memakai siapapun juga untuk mewujudkan rencanaNya, sehingga genaplah apa yang difirmankan dalam
*Yesaya 55:8-9 (TB)*
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Hal ini Allah lakukan karena manusia sangat terbatas kemampuannya dan manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir, karena itu marilah kita serahkan semua rencana kehidupan kita kepada Allah dan biarlah Allah bekerja memakai caranya sendiri untuk menyatakan karya kasihNya kepada kita.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar