4143 Regi : JIKA AKU LEMAH, MAKA AKU KUAT
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya kasih Tuhan Yesus dianugerahkan kepada kita sekalian pada sepanjang hari ini.
Renungan pagi ini berjudul:
*JIKA AKU LEMAH, MAKA AKU KUAT*
Nas Alkitab:
*2 Korintus 12: 9* TB
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Kekasih Kristus, kegigihan Rasul Paulus dalam mengabarkan Injil kebenaran Kristus tidak disangsikan lagi. Ia melakukan perjalanan sejauh sekitar 600 km dalam misi pengabaran Injil-nya dan menuliskan empat belas kitab dalam Alkitab Perjanjian Baru. Anugerah Tuhan yang diberikan kepada Paulus pun sangatlah besar, orang sakit disembuhkan dan roh jahat diusir keluar hanya dengan meletakkan kain bekas dipakainya:
*Kisah Rasul 19: 12* TB
bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.
Namun permohonannya agar penyakit yang dideritanya secara fisik disembuhkan Tuhan, tidak diluluskan. Sampai tiga kali ia berseru kepada Tuhan (ayat 8), hal itu menunjukkan keseriusan dan ketekunan dalam memohon kesembuhannya; namun Tuhan menjawab:
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu …”
Penolakan Tuhan ini tidak menjadikan Paulus surut dari pelayanannya, justru sebaliknya. Dia menyatakan bahwa aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Sebab Paulus sadar bahwa kelemahan daging itu membuat dia tetap rendah hati tidak sombong atas maha anugerah yang diberikan kepadanya.
Kekasih Kristus, adakah permohonan kita yang ditolak Tuhan?
Jika hal itu terjadi, janganlah surut iman kita kepada Tuhan Yesus, karena *penolakan itu bertujuan baik agar kita tidak sombong dan terjatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan:*
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
*1 Timotius 6: 9* TB
Marilah kita berjuang meneladani Paulus yang dengan senang dan rela hati (ayat 10) menerima penolakan doanya dan berikrar bahwa jika mengalami kelemahan (duniawi) akan mendapatkan kekuatan (iman), sebab ia *tidak menyandarkan pada kekuatan diri sendiri melainkan selalu mengandalkan kuasa Allah.*
Selamat beraktivitas dan kiranya Tuhan Yesus memberkati kita dengan peningkatan iman percaya hari lepas hari. Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar