4153 Regi : HIDUP KITA UNTUK SIAPA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan pagi ini:
*HIDUP KITA UNTUK SIAPA*
Bacaan firman dari
*Filipi 1:12-26*
Nas;
*Filipi 1: 23-24*
"Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu."
Memasuki prapaskah Minggu ke 4 mestinya kita semakin berketetapan mengikut Yesus memanggul salib, namun dalam perjalanan hidup ini acapkali kita masih diperhadapkan dengan pilihan-pilihan lain yang berat, baik dalam hal membuat keputusan, memilih pasangan hidup, memilih sekolah yang bagus, memilih pekerjaan yang sesuai, mengerjakan tugas pelayanan dan sebagainya. Terlebih-lebih jika kita diperhadapkan dengan dua pilihan yang sama beratnya dan sangat menentukan masa depan hidup kita.
Rasul Paulus pun diperhadapkan dengan dua pilihan yang dilematis, namun bukan seperti pilihan buah simalakama, melainkan dua pilihan yang mengandung berkat luar biasa, yaitu:
"...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
*Filipi 1:21*
Rasul Paulus menulis surat ini tidak sedang dalam keadaan yang baik dan menyenangkan, melainkan saat ia berada di penjara karena Kristus. Namun hal itu tidak membuatnya sedih, kecewa dan putus pengharapan, justru rohnya makin menyala-nyala bagi Tuhan. Ia pun berprinsip jika Tuhan menghendakinya untuk hidup lebih lama lagi di dunia ini berarti ada suatu kesempatan baginya untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan, melayani Dia dan memberikan Injil lebih lagi. Seperti dikatakan nya:
*Filipi 1: 22a*
"...jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."
Jadi hidup yang dijalani Paulus bukan lagi hidup untuk diri sendiri, *namun sepenuhnya untuk Kristus*
Sikap tegas Paulus lainnya bahwa Kristus adalah segala- galanya, melebihi apa pun yang ada di dunia ini, sehingga ia berkata seperti
*Filipi 3 : 7-8a*
"...apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya."
Paulus juga memahami, andaipun penguasa Romawi menjatuhkan hukuman mati kepadanya, bukanlah dianggap malapetaka bagi Paulus, justru ini adalah berkat yang luar biasa baginya, karena Paulus tahu benar bahwa setelah kematian ada kehidupan yang sesungguhnya. Ia tahu ke mana akan pergi dan di mana ia akan berada. Jadi, kematian bagi Paulus merupakan sebuah keuntungan yang besar, sebab ia akan segera bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat, di dalam Kerajaan Sorga dan memerintah bersama Dia.
Bagaimana kita sekarang, yang juga dipilih dan diutus pergi menghasilkan buah, sudah menghasilkan banyak buahkah atau belum, buah yang manis atau masam, apakah kita seperti Paulus Hidup untuk Kristus dan selain Kristus semuanya dianggap sampah.
Mari kita selalu ingat firman pengutusan ini supaya kita diberkati.
*Yohanes 15:16 (TB)*
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Saudara semangat menjalani tugas panggilan Kristus, kiranya Roh Kudus memampukan kita semua.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita ,AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar