4125 Regi : Firman Sebagai Pedang Roh
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach,
Tema renungan pagi ini:
*Firman Sebagai Pedang Roh*
Bacaan firman dari
*Ibrani 4:1-13*
Nas:
*Ibrani 4:12*
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
Saat ini , kita telah memasuki Minggu Prapaskah kedua, marilah lebih sungguh dan berhati-hati untuk berfikir, berkata dan bertindak, jangan lupa menggunakan perlengkapan senjata rohani kita.
Pedang bermata dua adalah senjata yang dipakai oleh bangsa Romawi kuno, pedang tersebut memiliki panjang sekitar 0,75 meter, ditajamkan di kedua sisinya dan ujungnya dipertajam pula. Jadi, ke arah mana saja seorang tentara Romawi mengayunkan pedangnya, siapa pun yang mendekat pasti akan terluka. Dengan senjata itulah bangsa Romawi mampu menaklukkan dunia.
*Sebagai orang percaya kita patut berbangga karena kita juga memiliki senjata yang lebih hebat dari pedang bermata dua mana pun: senjata yang dapat menghancurkan Iblis dan pasukannya, sanggup menembus dunia roh dan penguasa-penguasa di udara. Ya, senjata itu adalah firman Tuhan!*
Alangkah dahsyatnya jika firman Tuhan itu kita katakan dengan iman. Firman Tuhan yang ada di mulut kitalah yang sanggup menghancurkan pekerjaan Iblis.
Kita dapat menahan setiap serangan Iblis dengan mempercayai dan mengucapkan firman Tuhan. Iblis tidak akan berlalu dari hidup kita sebelum kita mulai mengucapkan firman Tuhan.
Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, mulut kita suka memperkatakan apa? Gosip, kata-kata kotor dan sia-sia, kekuatiran, sakit penyakit, atau firman Tuhan?
*Perhatikanlah:* hidup yang kita jalani ini adalah tuaian dari benih perkataan yang kita lepaskan melalui mulut kita. Kita bisa tertawan dan terjerat oleh perkataan kita sendiri. Melalui perkataan sendiri, kita akan kehilangan berkat Tuhan dan menuai hal-hal buruk. Itulah sebabnya Iblis berusaha menabur ketakutan, kekuatiran, kebimbangan, kebencian dan sebagainya di dalam bahasa manusia dengan harapan manusia memperkatakan hal itu atau menggemakannya (berulang ulang memikirkan dan mengatakan).
*Amsal18:21*
"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."
Yosua dan Kaleb menikmati Tanah Perjanjian karena keduanya memperkatakan firman. Sementara jutaan orang Israel mati di padang gurun, menuai dari perkataan mereka sendiri.
*Bilangan 26:65*
sebab TUHAN telah berfirman tentang mereka: "Pastilah mereka mati di padang gurun." Dari mereka itu tidak ada seorang pun yang masih tinggal hidup selain dari Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.
Jadi ke mana arah hidup kita dikendalikan oleh perkataan kita sendiri. Karena itu, berhati-hatilah!
Kalahkan setiap siasat Iblis dengan firman Tuhan yang adalah Pedang Roh, sangat dahsyat kuasaNya!
Selamat pagi selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar