4145 Regi : PERTOBATAN ITU HARUS DILAKUKAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan pagi ini :
*PERTOBATAN ITU HARUS DILAKUKAN*
Bacaan diambil dari:
*Lukas 13:1-9*
Nas:
*Lukas 13:4-5, 7-9 (TB)*
4. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
5.Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
7.Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
8.Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
9.mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Dalam perikop Injil Lukas (13:1-9) pada hari ini ada dua kisah.
_Pertama,_ ada beberapa orang yang memberitahukan kepada Yesus tentang beberapa orang Galilea yang dibunuh oleh Pilatus dan darahnya dicampurkan dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Ia menanggapinya dengan berkata,
“Sangkamu orang-orang Galilea itu lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib demikian? Tidak, kataKu kepadamu.” *Ia menegaskan*, “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.”
_Kedua_, Yesus menambahkan kisah yang mirip dengan yang mereka sampaikan itu, yaitu ketika delapan belas orang yang mati tertimpa menara dekat Siloam. Ia menanggapinya dengan pernyataan,
“Sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak, kataKu kepadamu.” *Ia menegaskan lagi* “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.”
Mari kita renungkan firman Tuhan di atas.
Apakah kejadian tragis itu adalah akibat dari dosa-dosa mereka?
Soal dosa itu bukan urusan kita; itu urusan setiap orang dengan Tuhan. Kita tidak perlu menghakimi orang yang terkena musibah dengan mengatakan bahwa itu akibat dosanya. Yang hendak Yesus ajarkan seperti di atas ialah *bertobat*: _Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian._
Terkait dengan bertobat, Yesus mengajarkan dengan perumpamaan tentang pohon ara yang sudah tiga tahun, tetapi tidak berbuah. Pemilik kebun berencana menebangnya karena tidak kunjung menghasilkan buah. Sementara pengurus kebunnya berjanji, *“Tuan, biarkanlah dia tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!”*
Dengan perumpamaan tersebut Yesus hendak menjelaskan bagaimana manusia yang berdosa itu seperti pohon ara yang tidak berbuah. Ia sudah memberikan banyak kesempatan untuk bertobat, tetapi tetap saja tidak bertobat. Seharusnya orang berdosa itu sudah harus mati karena dosanya, tetapi Tuhan masih mengasihi dengan memberikan kesempatan untuk bertobat.
Yesus tetap *optimis*, bahwa akan ada perubahan, perubahan menjadi lebih baik, tetapi harus diusahakan dan diperjuangkan. Kita perlu melihat kesempatan di setiap kegagalan, maka jangan bersikap pesimis, yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.
Pohon ara itu jangan dibiarkan untuk berbuah dengan sendirinya, tetapi perlu juga tanahnya dicangkuli dan tanamannya dipupuk, supaya bertumbuh kembang dan menghasilkan buah. Niscaya pohon ara yang dirawat setiap hari hingga setahun pada saatnya akan memberikan buahnya yang baik.
Demikian juga dengan iman kita kepada Yesus, tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Iman itu harus senantiasa dirawat dengan sering membaca firmanNya, karena firman itu adalah pelita bagi hidup kita.
*Mazmur 119:105 (TB)*
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Semoga kita menghayati Masa Prapaskah sebagai masa menuju perubahan hidup yang menghasilkan pertobatan rohani, kita bisa berubah dan berbuah *dalam kebaikan: makin peduli dan makin menjadi berkat bagi sesama*. Maka bersama Pemazmur kita berseru: *Tuhan adalah pengasih dan penyayang*
Baca Mazmur 103:1-11.
Selamat memasuki masa Prapaskah dengan penuh sukacita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar