4119 Regi : BAGAI RAJAWALI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Tema Renungan pagi ini
*BAGAI RAJAWALI*
FirmanNya dari
*Ulangan 32:11-12* (TB)
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Di wilayah pegunungan Palestina hidup beberapa jenis burung rajawali. Ada rajawali biasa, spesies yang lazim. Ada rajawali emas dengan bulu berkilau. Ada pula rajawali tutul atau berbintik. Serta hidup juga rajawali pemangsa reptil.
Namun yang pasti, semua jenis burung rajawali suka terbang di ketinggian di mana angin berembus kencang. Maka, tak heran rajawali punya sayap yang kuat. Pada sayap itu terletak kekuatan rajawali.
Akan tetapi, sayap rajawali tidak tiba-tiba menjadi kuat. Ada ceritanya.
Sejak kecil burung ini memang terlatih untuk terbang tinggi. Sang induk selalu menempatkan sarangnya di tempat tinggi. Lalu jika sudah tiba saatnya, ia akan membongkar sarang itu, sehingga anak-anaknya "terjun bebas" di udara. _Dipaksa untuk belajar terbang di tengah empasan angin kencang._ Sementara sang induk melayang-layang di atas, _sembari menjaga_. Jika mereka tidak mampu terbang lagi, ia melesat ke bawah untuk menopang mereka di atas kepak sayapnya.
Seperti itulah _Tuhan melatih umat-Nya, agar bertumbuh kuat dan dewasa dalam iman_.
Kebanyakan, orang hanya menaruh perhatian pada pertambahan. Tambah usia, gaji, pangkat, kekayaan, maupun popularitas. Namun, mengabaikan pertumbuhan-- tumbuh dalam iman dan kedewasaan. Padahal itulah yang menjadi perhatian Tuhan. Pertumbuhan.. _Dia mau kita bertumbuh_. Bagai induk rajawali, _Dia melatih kita di tengah empasan "angin" kesukaran dan tantangan hidup_. Sebab, _iman tidak tumbuh dalam kemudahan hidup_, tetapi dalam terpaan pergumulan dan berbagai kesulitan, sebagaimana firman-Nya di dalam..
*Roma 5:3-4* (TB)
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Hal ini tidak lain agar pertumbuhan iman kita menjadi kuat, tidak mudah goyah ketika badai hidup menerpanya, sehingga kita menjadi pemenang yang layak menerima mahkota kehidupan
*1 Petrus 1:7* (TB)
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Dan, ketika Tuhan mengizinkan kesukaran terjadi, Dia tetap mengawasi sembari melatih iman kita agar bertumbuh. Semakin kuat, semakin tekun, semakin murni.
Kala sudah dipandang kuat oleh Allah, Dia akan melatih dengan intensitas yang lebih tinggi.
Dengan kesulitan yang bertambah iman akan semakin terasah dan semakin dimurnikan, seperti sayap rajawali yang semakin kuat dan membawanya terbang semakin tinggi.
Saudara terkasih, ingatlah, bagai induk rajawali, Dia tidak membiarkan kita berjuang sendiri..
Tetap mengandalkan Dia, berserah dan yakin akan pertolongan-Nya..
Selamat pagi, tetap bersemangat.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar