4155 Regi : Menjadi pelaku firman

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Tema Renungan firman Tuhan pagi ini adalah :


*Menjadi pelaku firman*.


Bacaan firman dari


*Yakobus 1:19-27*


Nas:


*Yakobus 1:22 (TB)*  

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.


Saudaraku kekasih Kristus, bagaimana sikap kita, ketika kita mendengarkan firman Allah dalam peribadatan, baik di gereja,  persekutuan doa, persekutuan kelompok atau wilayah, apakah kita sudah mempersiapkan hati pikiran roh kita, atau apakah kita hanya sekedar mengikuti karena rutinitas atau karena sungkan dengan manusia baik pendeta atau hamba Allah?


Kita harus menyadari ketika kita datang ikut beribadah baik secara off line atau on line, yang kita temui adalah Allah sendiri bukan manusia.

Maka dari itu harus ada persiapan secara khusus dan tidak menganggap remeh dalam ibadah. 

Pelayan firman hanya sebagau perantara saja dalam menyampaikan firman Allah yang tentunya juga seijin Tuhan Allah untuk melakukan tugas pelayanan, dan semuanya juga  sudah ditata dalam liturgi gereja , dalam Tata Pranata dari gereja masing masing.

Pelayan firman juga  Allah berikan talenta masing masing dalam penyampaian firman Allah seturut kasih dan kemurahan Allah. 

Tuhan Yesus pernah berpesan melaui Karya Roh kudusNya, *hendaknya ketika beribadah tidak melihat yang menyampaikan firman ( pelayan firman), tetapi dengarkanlah firman Tuhan yang disampaikan hambaNya, sebab Firman itu adalah Allah sendiri* Sebab sebagaimana dijelaskan dalam     


*2 Timotius 3:16 (TB)*  

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

   

Disini kita diajarkan bahwa firman Allah adalah sarana untuk mendidik kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan yang seturut kehendak Allah. 

Karena itu dalam mendengarkan firman Allah harus dengan kesungguhan hati dan tidak dengan akal budi kita, tetapi dengan kuasa Roh kudus yang telah kita undang menguasai hati dan pikiran kita, sebab firman Tuhan seperti pedang bermata dua:


*Ibrani 4:12 (TB)*  

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 


Artinya ketika kita mendengarkan firman harus siap untuk ditelanjangi, dihajar ataupun dididik agar hidup kita layak di hadapan-Nya. Maka ingatlah apa yang difirmankan dalam 


*Yakobus 1:20* 

yang diantaranya ada kalimat yang berbunyi:*terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam didalam hatimu,yang berkuasa menyelamatkan jiwamu*.


Berarti kita harus menerimanya, menyetujui kebenaranya dan mengikuti hukum hukumNya (firman Allah Ya dan Amin) , bahkan kita harus juga menerima firman Tuhan ibarat seperti batang menerima cangkokan dari pokok anggur yang murni.


Marilah saudaraku kita bertanya kepada diri kita sendiri: bagaimana kehidupan kekristenan kita masing masing?, berapa kali kita bercermin kepada kebenaran firman Allah, namun kemudian melupakanya?

Hendaknya jangan sampai terjadi seperti dalam *Yakobus 1:23-24 (TB).*


Menjadi pendengar dan pelaku firman akan membongkar sifat hidup lama dan dosa yang masih melekat,  dan menggantinya dengan sifat yang baru untuk menghasilkan  buah  Roh (Galatia 5:22).

Mentaati firman juga mendidik kita untuk hidup dalam pertobatan yang terus menerus dengan membuang segala perbuatan dosa dan berjuang hidup baru seturut  kebenaran firman Allah.

Yang akhirnya akan berdampak adanya pembaharuan kehidupan orang Kristen harus menjadi teladam dalam segi kehidupan.


Tidak cukup hanya mengakui diri beriman, sudah lahir baru, atau rajin dalam pembacaan dan pendalaman firman, tetapi  yang terpenting harus diiringi oleh perilaku dan sikap dalam tindakan nyata:


*Yakobus 2:17 (TB)* Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.


Jadi ketika menerima berkat firman Tuhan tidak berlalu begitu saja ,sebab kesungguhan hati kita yang beriman kepada Kristus tercitra saat firman Nya menjadi nyata dalam kehidupan, saat tingkah laku kita menjadi berkat bagi sesama dan pelayanan kita bisa menjangkau orang yang memerlukan kasih Allah dan pertolongan Nya.


Selamat berjuang menjadi pelaku firman agar Kristus senantiasa dimuliakan.

Selamat pagi,  selamat beraktifitas, yakinlah Tuhan Yesus senantiasa membersamai kehidupan kita dari hari ke sehari, amin.


*PD.Autopia Malang*

ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR