4137 Regi : Allah menyediakan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Kejadian 22 : 1 - 19*
Nas
*Kejadian 22:8 (TB)*
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Tema
*Allah menyediakan*
Mari kita berdoa
*Tuhan Yesus sumber segala hikmat dan pengertian, berikanlah belas kasih dan pertolonganHU agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan firmanHU, Amin*
Seandainya diri kita di uji seperti Abraham, apa yang akan timbul dalam hati kita.
Apakah kita melakukannya seperti Abraham yang dengan setia dan tidak bersungut-sungut ataukah dalam diri kita keluar kata kata hujat menuduh Allah tidak adil atau hal lain yang sangat bertentangan dengan kehendak Allah?
Saya sendiri tidak yakin akan dapat melakukan seperti Abraham, dan kemungkinan terbesar akan memberontak dan tidak akan taat melakukan perintahNya, karena yang berjalan bukan iman tetapi akal budi, mungkin mulut dapat berkata ya, tapi hati pikiran pasti akan berkecamuk dan bergumul sehingga muncul tuduhan yang tidak pantas terhadap Allah.
Kita sering lupa bahwa sebenarnya hidup dan apapun yang kita miliki ini bukan milik kita sendiri, tetapi milik Allah yang berkuasa memberikan atau mengambil berkatNya dari hidup kita.
Kita tidak taat atau memberontak terhadap perintah Allah karena merasa apa yang diperintahkan sesuatu hal yang kita rasa tidak nyaman, sesuatu yang bertentangan dengan akal pikiran kita, sehingga sering kita menawar atau menolak melakukan perintah Allah.
Berbeda sekali ketika perintahNya yang disampaikan membuat hati kita senang, karena yang akan kota terima adalah berkat, terlebih berkat yang langsung dapat dirasakan baik berupa kesuksesan karir , dapat pekerjaan yang nyaman, kenaikan pangkat atau jabatan, kesembuhan dan berkat berkat duniawi yang menyenangkan hati, pasti tidak ada kata tidak, yang ada haleluyah, siap laksanakan.
Inilah sebenarnya keberadaan iman kita, yang sangat jauh berbeda dengan iman Abraham walau apa yang dijanjikan Allah serasa menyakitkan, menyengsarakan, ataupun sesuatu yang tidak masuk bahkan bertentangan dengan akal pikirannya, tidak sedikitpun iman Abraham goyang, ia senantiasa taat setia dan hidup takut akan Allah dan dengan yakin bahwa Allah tidak akan menegakannya, sehingga sebagaimana yang dikatakan pada ayat nas tadi
*"Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya"*
Sebenarnya inilah teladan Abraham yang seharusnya juga kita lakukan dengan iman, memang tidak mudah untuk melawan akal pikiran sendiri dan hanya dengan iman yang teguh di dalam Tuhan Yesus saja, semua itu akan dapat dilakukan.
Kita harus belajar merubah pola pikir kita dan harus menamkan dalam hati pikiran kita bahwa apa yang Allah perintahkan pasti akan memberikan kebaikan dalam hidup kita sebagaimana yang disabdakan dalam
*Yeremia 29:11 (TB)*
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Jika demikian yakinlah Allah telah menyediakan apa yang terbaik bagi kebutuhan dan kehidupan kita, sehingga ketika kita menerima perintahNya yang tidak menyenangkan hati, yang terasa tidak masuk di akal pikiran kita, kita tidak mudah menolak atau memberontaknya, tetapi dengan sukacita dan belajar taat setia melakukan perintah Tuhan.
Yakinlah jika Allah memerintahkan sesuatu kepada kita, pasti akan disertai kuasa dan mujizatNya yang di luar akal pikiran kita, bahkan Allah telah menyediakan segala sesuatu bagi kedamaian hidup kita, maka ingatlah apa yang sudah Allah janjikan dalam
*Roma 8:28 (TB)*
Kita tahu sekarang, *bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia* , yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Sekali lagi mari belajar untuk taat setia terhadap perintah Allah dan dengan yakin bahwa *Allah menyediakan segala sesuatu bagi kedamaian hidup kita*,sebab buah ketaatan dan kesetiaan terhadap perintah Allah sangat besar berkatnya bagi kehidupan kita, karena itu marilah kita merendahkan hati dan membuang segala keangkuhan hidup ini agar kita bisa melakukan perintah Tuhan dengan kesungguhan hati yang didasari ketaatan dan kesetiaan.
Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk taat setia terhadap perintah perintah Allah.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar