4139 Regi : Hati Yang Teguh
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach, Tema renungan pagi ini:
*Hati Yang Teguh*
Bacaan:
*Amsal 30:1-14*
Nas:
*Amsal 30:9*
"Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku."
HATI TEGUH adalah istilah yang menunjuk pada kondisi hati (niat, tekad, pendirian dan sebagainya) yang KOKOH, KUKUH, KUAT sehingga tidak mudah untuk goyah atau berubah karena berubahnya suasana hati atau keadaan yang dialaminya. Teguh Hati adalah salah satu sikap kesatria yang selalu setia pada apa yang diyakininya.
Namun tak bisa dipungkiri perubahan status sosial atau tingkat ekonomi seseorang seringkali mempengaruhi sikap hati dan gaya hidupnya. Ketika orang masih hidup dengan segala kesederhanaan tidak banyak hal yang ia tuntut dalam kehidupannya.
Seberapa pun berkat yang diterima, dari hati tetap keluar ucapan syukur seperti yang rasul Paulus katakan, "...aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan."
*Filipi 4:11* , dan bahkan dapat berkata, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."
*1 Timotius 6:8*
Dalam situasi itu kehidupan rohaninya Rasul Paulus dapat terjaga dengan baik.
Daniel dalam menjaga keteguhan hati dengan berdoa dan memuji Allah dilakukan secara tekun, jam-jam ibadah tak pernah ditinggalkan, dan bahkan tampak dalam bekerja semakin tekun.
Seiring dengan berjalannya waktu, ketika doa-doanya beroleh jawaban dari Tuhan sehingga hidupnya dipulihkan dan terberkati secara materi, tanpa sadar perubahan pun terjadi. Gaya hidup dan sikap hati berubah secara drastis! Suami semakin disibukkan dengan kegiatan-kegiatan di kantor yang memaksanya untuk pulang selalu terlambat, isteri mulai mencari kesibukan lain untuk mengusir rasa sepi di rumah. Dampaknya: anak menjadi kurang perhatian dan memberontak. Kehidupan rohani pun terkena imbasnya: saat teduh (berdoa dan baca Alkitab) tidak lagi dianggap penting, pertemuan-pertemuan ibadah sering ditinggalkan, dan akhirnya persekutuan dengan Tuhan pun menjadi renggang. Mengapa? Mereka merasa tidak lagi membutuhkan Tuhan, karena apa yang dibutuhkan telah tersedia sehingga tak perlu lagi bergumul dalam doa dengan deraian air mata.
Ternyata bukan hanya saat dalam kekurangan orang bisa meninggalkan Tuhan, tapi dalam keadaan terberkati ada banyak orang meninggalkan Tuhan karena terlena, takabur atau lupa diri. (Contoh yang mudah diingat kehidupan raja Salomo)
Kelimpahan materi dan berkat bisa menjadi celah bagi Iblis untuk menjerat hidup seseorang, kemudian ia mencondongkan hatinya kepada harta dan tidak lagi tertuju kepada Tuhan.
*Matius 6:21*
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Apa kata Paulus pada jemaat Galatia. "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?"
*Galatia 3:3*
Mestinya dalam menghadapi segala sesuatunya harusnya berkata Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
*Filipi 4:13 (TB)*
Akhirnya, agar kita punya hati yang teguh, hidup kita haruslah berakar dan dibangun dalam Kristus
*Kolose 2:7 (TB)* Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Selamat memasuki Minggu paskah ke-tiga dengan hati yang semakin teguh dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar