3523 Regi : TUJUH PULUH KALI TUJUH KALI

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Selamat pagi kekasih Kristus,

Renungan firman pagi ini dengan judul:


*TUJUH PULUH KALI TUJUH KALI*.


Bacaan:


*Matius 18:21-22 (TB)* Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.



Pertanyaan Petrus yang diajukan kepada Tuhan Yesus, menggugah hati kita,sebenarnya kitapun memiliki pertanyaan yang sama, sebab kita juga kadang tidak memiliki kemampuan untuk mengampuni orang lain.

Padahal andaikata,Allah memberlakukan *keadilan dan bukan kasih* terhadap kita, entah bagaimana nasib kita kelak, jika tidak ada kesalahan yang tidak dapat diampuni.

Jawaban Tuhan Yesus yang sangat tegas dan jelas, bahwa pengampunan tidak ada batasnya, tidak henti henti dan tidak terhitung. Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh, bahwa Allah telah mengampuni setiap dosa umatNya dengan peristiwa  Golgota , Tuhan Yesus sudah membayar dan menebus dosa-dosa umatNya.


Pengampunan dosa dari Yesus Kristus hendaknya tidak disalah gunakan bahwa Allah itu Maha kasih dan panjang sabar ,sehingga kita menganggapnya remeh dan biasa dengan berpikiran ketika kita berbuat dosa lagi, toh Tuhan pasti mengampuni.


Saudaraku,marilah kita mengingat kembali bahwa penebusan dosa hanya *satu kali melalui darah Yesus yang kudus*, dan tidak akan terulang kembali. Apabila kita terus menerus berbuat dosa itu sama halnya kita menyalibkan Tuhan Yesus berkali- kali, yang membuat dosa kita tidak akan terhapuskan bahkan tidak terampuni,  apalagi kalau kita tidak hidup dalam pertobatan.

Betapa mahal bahkan terlalu mahal harga pembebasan nyawaNya, untuk penebusan dosa kita dan apapun yang kita punya di dunia ini,tidak cukup untuk menggantikanya: 


*Mazmur 49:8-9 (TB)*  ⁸Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, 

⁹karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya.


Karena itu mari kita sadar agar hidup ini tidak diserahkan kembali kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman tapi kita harus berjuang menyerahkan hidup kita dan seluruh anggota tubuh ini kepada Allah agar dipakai menjadi senjata-senjata kebenaran yaitu hidup penuh kasih,penuh pengampunan dengan menyadari bahwa Allah sudah mengampuni dosa dosa kita maka kitapun wajib mengampuni orang yang bersalah pada kita sebagaimana firman-Nya dalam


*Matius 6:15 (TB)*  Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."


Sebagai murid Kristus, hendaknya kita tidak hanya bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita atau menyakiti hati kita, *tetapi kita juga harus berani  dan mau meminta maaf kepada orang atau siapapun yang tersakiti* hanya karena tingkah laku  atau ucapan bibir kita yang tidak menjadi berkat bagi orang lain.

Yang pada akhirnya kita akan bisa saling mengampuni, memberkati dan saling mendoakan, sehingga hati kita akan ada suatu kedamaian yang luarbiasa.


Sebuah doa: 

Bapa, betapa masih  kurangnya kemampuan kami, untuk mengampuni sesama, tolonglah kami ya Roh kudus melakukankehendak-HU, amin.

Tuhan Yesus memberikan kekuatan kepada kita semua.


*PD.Autopia Malang*.

ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR