3519 Regi : Pencobaan bukan dari Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman pagi ini, diambil dari
*Yakobus 1:14-18*
Nats
*Yakobus 1:14 (TB)* Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Tema
*Pencobaan bukan dari Allah*
Mari berdoa
*Tuhan Yesus sumber segala hikmat, pengertian dan pengetahuan, berikanlah terang Roh Kudus agar aku dapat mengerti, memahami dan HU mampukan melakukan kehendak dan perintah-HU, Amin*
Tanpa kita sadari ketika kita mengalami kondisi yang terpuruk dan berbeban berat, mulut ini berkata *"Ya Allah cobaan apa lagi yang Kau berikan padaku*, yang satu belum selesai datang lagi yang lainnya, rasanya aku gak kuat kalau hidup seperti ini.
Jika kita meng-imani firman di atas, sangat jelas sekali bahwa Allah tidak mencobai siapapun juga, tetapi karena keinginan hati kitalah yang justru menyebabkan kita jatuh kedalam pencobaan. Bermacam macam keinginan hati utamanya orang ingin hidup sukses, bahagia tidak kekurangan suatu apapun dalam hidupnya dan yang terutama ukurannya adalah harta kekayaan.
Banyak diantara kita menyangka bahwa kekayaan adalah sumber kedamaian, sumber kebahagiaan dan dengan kekayaan yang semakin besar merasa hidupnya akan aman, benarkah itu?
Justru banyak dari orang kaya tidak merasakan kebahagiaan, tidak jarang dari mereka yang mati bunuh diri, banyak juga mereka yang putus asa dengan kekayaan sehingga hidupnya tidak tenang, apalagi jika dalam memperoleh kekayaan bertentangan dengan hukum, justru hal inilah yang membuat mereka jatuh dalam pencobaan.
Banyak jalan yang ditempuh untuk memperoleh kepuasan dagingnya dengan tega mengorbankan baik anak kandungnya, isterinya ataupun saudaranya.
Sehingga hal inilah yang membuat mereka jatuh dalam pencobaan, yang pada akhirnya keinginan hati yang tidak seturut kehendak Allah akan membawa mereka kepada dosa dan maut.
Sebagaimana firman di atas bahwa setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna berasal dari atas, yang berarti datang dari Allah maka selain dari hal tersebut bukan dari Allah melainkan dari dunia.
Hal ini Allah perkenan agar manusia dapat memahami dan menyadari bahwa dirinya lemah di hadapan Allah, sebagaimana kita ketahui Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa karena keinginan hatinya memakan larangan Allah.
Keinginan hatinya itulah yang dimanfaatkan oleh iblis untuk menggodanya agar mereka jatuh kedalam dosa, dan ketika keinginan hatinya sudah terpenuhi maka dampak dosa dapat dirasakan mereka, yang berdampak fatal mereka tidak dapat merasakan damai sejahtera lagi karena diusir Allah dari Firdaus.
Apalagi kita, Adam dan Hawa dosanya cuma sekali *hanya memakan buah yang dilarang Allah* sudah demikian berat hukuman yang harus diterimanya.
Karena itu kita yang sangat lemah ini hendaknya selalu membentengi iman kita dengan tekun berjaga-jaga sambil berdoa agar Roh Kudus senantiasa berdiam dan memberikan pertolongan bagi kita ketika pencobaan itu datang menimpa kita.
Dan yang harus kita imani dan kita pegang sebagaimana firmanNya dalam
*1 Korintus 10:13 (TB)* Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Karena itu betapa pentingnya membangun hubungan yang karib dengan Allah, dengan terus mendekat dalam persekutuan melalui pujian, doa dan pembacaan firman Allah, supaya ketika pencobaan datang ,kita dikuatkan, dimampukan dan diberi kemenangan, sebab orang yang bertahan dan menang terhadap pencobaan akan mendapatkan mahkota kehidupan dari Allah
*Yakobus 1:12 (TB)*
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Tetaplah bersemangat dalam menjalani kehidupan, bersama Tuhan Yesus pasti ada kekuatan dan kemenangan.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar