3521 Regi : GELOMBANG UJIAN

 Shallom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Tema renungan pagi ini 

           

*GELOMBANG UJIAN*


Bacaan firman: 


*Kolose 3:1-4*


NATS: 


*1 Petrus 5:8*

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.


    

Saudara bacaan kita mengatakan bahwa kita sebagai orang yang telah diselamatkan, harus fokus kepada perkara di atas dimana Kristus ada, namun seiring kita masih diperkenan menjalani kehidupan di dunia ini, maka permasalahan dan pergumulan tidak akan pernah berhenti, karena iblis tidak pernah berhenti ingin menggugurkan iman kita sebagaimana nats kita.


Saudara, nyambung renungan pagi kemaren yang menggambarkan kita jatuh dalam pergumulan karena melepaskan pikiran kita untuk memiliki dunia, sehingga jatuh dalam pencobaan.

Seperti gambaran ini, seorang anak laki-laki pergi ke sebuah kolam untuk melepaskan perahu mainan yang baru saja dibuatnya. Selagi ia memainkannya, tiba-tiba perahu itu hanyut dan lepas dari jangkauan tangannya. Dalam kepanikannya ia minta tolong kepada seorang anak yang lebih tua, tanpa mengucapkan sepatah kata, anak yang lebih tua itu mengambil beberapa batu dan mulai melemparkannya ke arah perahu.


Anak kecil itu menjadi gusar, karena ia mengira orang yang ia mintai tolong malah bertindak jahat. Namun, dengan segera ia menyadari bahwa batu-batu tadi tidak diarahkan ke perahu, tetapi ke belakang perahu sehingga timbul riak-riak kecil yang mendorong perahu ke tepi kolam. Setiap lemparan batu tersebut ternyata telah direncanakan dan diperkirakan begitu rupa, hingga akhirnya mainan kesayangan itu kembali ke tangannya.


Karena kita terlena dalam kegiatan duniawi, sepertinya Allah membiarkan berbagai situasi yang membahayakan, yang tanpa disadari masuk dalam hidup kita. Meskipun demikian kita harus yakin bahwa gelombang ujian yang datang dalam kehidupan kita dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya, serta mendorong kita untuk memusatkan pikiran pada “perkara yang di atas yaitu kehendakNya dan rancanganNYA terhadap hipup kita, bukan yang di bumi atau hal hal duniawi” *Kolose 3:2*


Kalau kita cenderung  “hanyut atau menghanyutkan diri” menjauhi Dia, maka Tuhan terpaksa mendisiplin kita agar kembali ke jalan yang benar sebagaiman rancanganNYA untuk hidup kita, sebagaimana firman-Nya dalam 


*Ibrani 12:6-7 (TB)*  karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." 

Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? 


Saudara bagaimana Anda menanggapi kesulitan-kesulitan hidup ini? Apakah tetap fokus pada rancangan yang di atas? INGAT ALLAH MEMAKAI GELOMBANG UJIAN TIDAK UNTUK MENYAKITI TAPI MEMBAWA KITA LEBIH FOKUS DAN DEKAT KEPADA-NYA.

Selamat pagi, selamat melayani, Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua Amin.


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu