3485 Regi : SALIB LAMBANG KEMENANGAN

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Selamat pagi para saudara terkasih dalam Kristus, renungan pagi ini berjudul


*SALIB LAMBANG KEMENANGAN*


Berdasarkan firman Tuhan dalam


*Yohanes 19:28-30 (TB)* Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 



Ibadah *Jumat Agung* yang selama ini dilakukan oleh umat Nasrani di seluruh dunia, termasuk kita, adalah mengingatkan kita akan perjuangan, penderitaan dan ketaatan Yesus pada kehendak Allah Bapa, untuk menyelamatkan umat manusia seluruhnya.

Apa yang telah dilakukan Yesus itu sungguh tak ada bandingnya dan tak ada seorangpun di dunia ini yang sanggup melakukannya.

Yesus sama sekali tidak mempertahankan kesetaraan diriNya dengan Allah, Yesus rela menerima keberadaan dan penderitaanNya dengan rela mengambil rupa/sederajat dengan manusia berdosa. Ketaatan Yesus sampai rela mati di kayu salib adalah ketaatan yang sempurna demi kehendak Allah Bapa yang harus terjadi.


*Filipi 2:8 (TB)* Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.


Sungguh hina yang harus dialamiNya karena kematianNya disejajarkan dengan kematian para pendosa, padahal sedikitpun *Yesus tidak berbuat dosa*.


Ketika berada dalam puncak kesedihanNya di Taman Getsemani, Yesus pun tidak memberontak tetapi menyerahkan keberadaanNya kepada Allah Bapa dalam doa.


*Matius 26:38-39 (TB)*  lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Yesus rela mati demi kehendak Allah Bapa.

Kitapun sebagai muridNya wajib  meneladani Kristus yaitu dengan menyalibkan kedagingan dan hawa nafsu kita, jika ini kita lakukan dengan sungguh-sungguh  maka kita adalah murid Yesus  yang bijaksana, yang menghargai penderitaan Kristus, namun kalau kita tetap hidup lama dengan segala kedagingan kita maka kita adalah orang yang tidak dapat menghargai dan meremehkan karya Agung  Allah dalam hidup kita.


Karena itu marilah kita panggul salib kita dengan penuh hormat, tidak bersungut-sungut dan dengan penuh iman kepada Yesus , supaya karya keselamatan dapat kita nikmati sampai selamanya, sebagaimana yang difirmankan dalam


*Markus 8:34-35 (TB)*  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.


Itulah janji Kristus dan barangsiapa tetap hidup dalam Kristus , maka ia akan dipimpin dan dituntun hidup dalam kebenaran dan kekudusan Allah


*1 Korintus 1:30 (TB)*  Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.


Mari datang kepada Yesus, jangan berlambat senyampang masih ada waktu bagi kita untuk bertobat.

Roh Kudus kiranya membimbing kita untuk pertobatan yang tulus.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.



*PD Autopia Malang*

*Susi Indung*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR