3367 Rega : KETERBATASAN MANUSIA DI HADAPAN ALLAH

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Renungan pagi , hari ini dengan tema:


*"KETERBATASAN MANUSIA DI HADAPAN ALLAH. "*


Kekasih Kristus, 

Sesungguhnya manusia itu adalah makluk yang sarat dengan kelemahan dan keterbatasan.

Seringkali manusia tak mampu mewujudkan niat baiknya.


Masih ingatkah apa yang dilakukan para murid di Getsemane ?

Mereka dengan kekuatannya berupaya menunjukkan kesetiaan kepadaNya, berniat untuk menemani dan membantu Yesus dalam pergumulan melewati Jalan Salib. Namun apa yang terjadi?

Mereka tak mampu melakukannya, mereka malah tertidur.

Yesus ditinggalkan dalam kesendiriannya.


*Lukas 22:46 (TB)*  Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."


Begitu pula yang terjadi pada diri Petrus.

Dengan kekuatan

dan keberaniannya bertekad membela dan menyelamatkan Sang Guru dari orang orang yang merencanakan kejahatan, tetapi apakah yang terjadi ?

Ketika diperhadapkan situasi yang sulit, ia tak mampu mewujudkan tekad baiknya, tetapi justru menyangkal Sang Guru.


*Lukas 22:57-60 (TB)* Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!"

58) Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka!" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!"*

59) Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea."

60) Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.


Sungguh betapa lemah dan terbatasnya kekuatan serta tekad manusia untuk berbuat baik, terlebih pada saat menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan.


Saudaraku kekasih Kristus,

Manusia dengan segala kepandaian,kekayaan dan kekuasaannya ternyata tidak mampu mengetahui masa depan atau kapan akan datang kemalangan.


*Pengkhotbah 9:12 (TB)*  Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.


Ingat kisah seorang kaya yang begitu yakin akan hidup senang bahagia dengan mengandalkan kekayaannya, tetapi apa yang terjadi. Ia mati sebelum menikmatinya.


*Lukas 12:19-20 (TB)* Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?


Menyadari semuanya itu apakah yang hendak kita perbuat?

Marilah merendahkan diri di hadapan Allah; mengandalkan dan menaruh harapan sepenuhnya kepada TUHAN, seperti yang diperintahkan dalam


*Yeremia 17:7-8 (TB)* Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

8) Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.


Karena itu teruslah berjuang hidup benar di hadapanNya, mengasihiNya dengan setulus hati, maka hal hal besar dan mulia yang tak pernah kita pikirkan akan disediakan dan diberikan kepada anak anakNya.


*1 Korintus 2:9 (TB)* Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."


Menyadari akan  kelemahan dan keterbatasan kita, teruslah bersandar kepadaNya, sehingga Allah berkenan memberi kekuatan mewujudkan niat dan tekad untuk berbuat baik.


Selamat berakhir pekan, undang terus Roh Kudus agar memberikan kekuatan dan kemampuan untuk mengerti dan menyadari akan kelemahan hidup ini supaya kita semakin merendahkan diri di hadapan Allah. 

Tuhan Yesus memberkati, Amin.


*PD AUTOPIA MALANG*

dwi cahyono.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR