3345 Regi : Kesengsaraan membuahkan kemuliaan

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Kekasih Kristus.

Renungan firman pagi ini diambil dari 


*Yesaya 48:10-11 (TB)* Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan. 

Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!" 


Tema


*Kesengsaraan membuahkan kemuliaan*



Mari berdoa. 


*Bapa, yang ku sembah dalam Tuhan Yesus mohon  berkat kasih HU agar Roh Kudus  berkarya dalam hati, pikiran dan roh-ku, agar aku dapat mengerti, memahami dan dapat melakukan kehendak-HU, Amin*



Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dari pergumulan hidup. Pergumulan itu ada yang membawa iman kita menjadi semakin kuat atau sebaliknya iman menjadi goncang yang membawa pada keputus-asaan, kegelisahan, kekuatiran dan tidak merasakan ketenangan hidup.

Mari kita koreksi diri dan kita tanyakan dalam hati kita masing-masing, apa yang kita lakukan ketika kita mengalami kesengsaraan dan pergumulan hidup?

Dapatkah kita bersyukur karena memahami rencana Allah ataukah kita bersungut-sungut bahkan menuduh Allah berlaku tidak adil dalam hidup kita, atau mungkin timbul dalam hati pikiran jahat dan keluar kata-kata kotor dari mulut kita?


Yang harus kita sadari, bahwa setiap  keberhasilan atau kesuksesan tidak akan terlepas dari perjuangan yang juga mungkin menimbulkan kesengsaraan juga pergumulan hidup.

Ingat firman Tuhan di atas menyatakan *Allah akan memberikan  kemuliaan*, namun bagaimana cara Allah memproses kita, supaya kita beroleh kemuliaan?


Proses yang Allah lakukan dalam hidup manusia adalah jelas sekali dan bertentangan dengan apa yang diinginkan manusia, yaitu melalui *dapur kesengsaraan*.

Sedangkan manusia itu lebih menginginkan agar kehidupannya berjalan dengan sukacita tanpa gangguan atau permasalahan yang membuat hidupnya tidak tenang.

Maka yang perlu kita tanyakan dalam diri kita masing-masing, apakah kita sudah siap menghadapi proses kehidupan yang Allah berikan pada kita?


Proses yang Allah lakukan adalah  diibaratkan seperti tukang Periuk yang membuat segumpal tanah liat menjadi bejana yang berguna, kita tahu proses yang dilakukan mulai tanah itu diinjak-injak, dibanting, dicampur bahan lain, dibentuk, dibakar, dipoles, dilukis dan jika tidak cocok dipecahkan lagi dan diproses seperti dari awal lagi, sampai sesuai dengan keinginan yang membuat dan membentuknya.


*Yeremia 18:4-6 (TB)*  Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali *menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya*.

Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: 

"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. *Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!*


Inilah yang harus menjadi dasar dalam hidup kita dalam menjalani kehidupan ini, agar kita memahami apa dan rencana Allah dalam kehidupan kita, sehingga kita memiliki kekuatan dan keyakinan  ketika badai hidup  menimpa kita maka kita akan dapat berkata


*Filipi 4:13 (TB)* Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. 


Dan hanya orang-orang yang memiliki iman yang kuat akan sanggup menanggung semua beban hidup dan ia akan menjadi pemenang sebab ia tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup manusia adalah dalam renacangan dan rencana Allah, sehingga siapapun juga tidak akan dapat menghindari apa yang sudah menjadi  ketetapan Allah dalam hidupnya.


*Pengkhotbah 7:13-14 (TB)* Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? 

Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.


Karena itu marilah terus memandang Tuhan Yesus dan yakin bahwa IA akan memberikan kekuatan dan pertolongan ketika kita mengalami proses kehidupan, sebab IA tidak membiarkan orang-orang yang sungguh-sungguh dan yang hidup benar jatuh tergeletak, tapi tangan Tuhan jua yang akan ikut bekerja supaya kita mendapatkan apa yang baik dalam kehidupan yaitu memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan


*Yakobus 1:12 (TB)* Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.


Yang harus kita pahami, rencana Allah itu adalah baik dan mulia bahkan memberikan masa depan yang penuh harapan yaitu hidup kekal bersama  Kristus,  karena itu teruslah bersemangat, jangan lelah berdoa dan jangan putus asa, ketika badai cobaan melanda hidup ini, tetapi teruslah undang dan hadirkan Roh Kudus agar kita diberikan kekuatan dan penghiburan.


Selamat pagi,selamat beraktifitas,  Tuhan Yesus memberkati kita,  haleluyah, amin.


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR