41742 Regi : Apakah arti hidup ini?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi dengan tema:
*Apakah arti hidup ini?*.
Bacaan firman:
*Amsal 27:1-2 (TB)*
Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.
Para kekasih Kristus yang di berkati Tuhan, Salomo dalam kitab Amsal mengingatkan kita bagaimana umat manusia hidup di dunia ini dalam bersikap. Sebagaimana anak anak Allah yang telah di bimbing melalui firman Nya, kita harus sadar betapa singkatnya hidup ini, hidup yang penuh rahasia, dimana kita tidak bisa menyelami dan memahami pekerjaan Tuhan, sebagaimana dinyatakan dalam
*Pengkhotbah 11:5 (TB)*
Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Nas hari ini memberikan kita nasihat agar kita jangan bersikap sombong, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Begitupun pula jangan menyombongkan diri tentang kehebatan sendiri dan biarlah orang lain yang memujinya.
Sebab semuanya bisa di lihat dari buahnya ,baik sikap tutur kata dalam berkepribadian yang di tuntun oleh Roh Allah.
Perintah ini tidak melarang kita dalam mempersiapkan diri untuk hari esok, baik secara pribadi dan keluarga, banyak rencana demi masa depan. Tetapi hendaknya tidak menduga - duga tentang apa yang akan terjadi esok hari, bulan dan tahun yang belum kita lalui.
Kita tidak boleh menjanjikan kepada diri sendiri akan kelangsungan dan kenyamanan hidup kita hingga hari berikutnya, karena hidup ini rahasia Allah.
Dalam *Matius 6:34*..kita juga di ingatkan untuk tidak khawatir tentang hari esok, tetapi kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita dalam hal apapun kepada Allah.
Begitu juga dalam segala perencanaan hidup hendaknya atas seijin Allah saja, seperti firmanNya
*Yakobus 4:13-15 (TB)*
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.".
Dengan begitu hati ini menjadi ayem, ada kepasrahan diri dengan mohon agar hidup kita senantiasa di pimpin oleh Roh Allah dan mempersilahkan Allah yang bekerja, berkarya dalam hidup ini. Dengan sebaik baiknya nikmati waktu yang ada ini, sebagaimana waktu yang Allah perkenan, agar kita mendapatkan pertolongan dan keselamatan dari Allah.
*2 Korintus 6:2 (TB)*
Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Berbahagialah kita para umatNya yang sadar akan keberadaan hidupnya, untuk menikmati waktu yang ada , baik hidup hari ini atau yang akan datang, dengan terus taat setia hidup dalam persekutuan dengan Allah, sebab upah telah Allah sediakan atas segala perbuatan kita.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
.
Komentar
Posting Komentar