41195 Regi : Siapakah kita?

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Yakobus 4:11-12*


Nas


*Yakobus 4:12 (TB)*  

Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?


Tema


*Siapakah kita?*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, berikanlah roh hikmat, kebijaksanaan, pengertian dan pengetahuan agar aku dapat melakukan firman HU, amin*


Sebelum kita menghakimi, menuduh atau menghakimi orang lain, alangkah baiknya kita koreksi diri kita sendiri, apakah diri kita sudah lebih baik dari orang yang kita hakimi? Apakah kita sudah bersih dan tidak bersalah atau apakah kita tidak memiliki cacat cela dalam kehidupan ini?

Ingat sebagai orang yang percaya akan firman Allah, sebenarnya tidak ada satupun manusia yang sempurna sebab manusia sudah jatuh dan dikuasai oleh dosa, sehingga di hadapan Allah, kita sama dengan orang yang kita hakimi bahkan mungkin lebih parah dari orang lain.


Saat ini orang lebih suka dan mencintai diri sendiri daripada orang lain, kasih dan pengampunan terasa sangat dingin, yang mudah tumbuh subur adalah lebih banyak menjadi pemfitnah, suka menjelekan orang lain, tidak dapat mengekang diri, suka berkhianat, mudah menyalahkan dan mencari cari kesalahan orang lain, gampang menghujat, memojokan, menghina, merendahkan, membuka aib, mengorek orek masa lalu orang lain atau memberikan komentar komentar yang negatif terhadap orang lain  dan tak jarang suka menyimpan, mendendam kesalahan orang, sulit untuk mengampuni dengan tulus bahkan mudah berlaku munafik di depan orang kelihatan tulus tetapi hatinya penuh kebusukan.


*2 Timotius 3:2-5 (TB)*

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, 

tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


Kalau mau jujur inilah diri kita, yang juga menjalankan ibadah tetapi hanya di luar saja supaya dilihat orang, ingat jika dalam diri kita penuh dengan hal-hal yang negatif seperti yang di atas maka jangan harap persekutuan kita dengan Tuhan Yesus akan dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, sebab Allah kita dalam Tuhan Yesus adalah Kudus, jadi jika kita hidup tanpa kekudusan, hidup dalam kepahitan maka Allah tidak akan mendengar apa yang kita doakan bahkan walau berkali-kali kita berdoa Allah akan memalingkan mukaNya, sebagaimana yang difirmankan dalam *Yesaya 1:15*


Sehingga kita harus sadar *siapakah kita* yang suka menunjuk-nunjuk atau menghakimi orang lain? Ketika kita menunjuk orang lain satu jari tangan mengarah kepada orang lain, tapi sadarkah kita ada 4 jari yang tanpa disadari menunjuk kepada diri kita sendiri?

Artinya sebelum kita menghakimi atau menunjuk kesalahan orang lain periksalah diri sendiri karena kemungkinan lebih besar kesalahan kita dari pada orang lain, sebab sebagaimana dikatakan dalam 


*Yakobus 3:2 (TB)*  

Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


Apakah kita sudah menjadi orang yang sempurna dibanding dengan orang lain yang kita hakimi?

Ingat sebagaimana dalam ayat nas di atas bahwa hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan yaitu Tuhan Yesus, maka sadarlah ketika ukuran yang kita pakai untuk mengukur dan menghakimi orang lain iri juga akan dipakai Tuhan untuk mengukur dan menghakimi kita, sebab kita adalah sama tidak ada bedanya dengan orang lain, orang yang kita hakimi 


*Matius 7:1-2 (TB)* 

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi".

Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.


Karena itu sebagai orang orang pilihan Allah yang sudah lahir baru mari kita tanggalkan hidup lama kita yang dikuasai dosa, dengan terus hidup dalam pertobatan dalam pimpinan dan kuasa Roh Kudus, agar kita dapat merasakan Damai Sejahtera Kristus.

Yang lebih penting hendaklah kita sadar siapa kita, yaitu adalah orang orang yang tidak sempurna, yang penuh kejahatan dan dosa, dan hanya karena kasih karunia Allah kita beroleh keselamatan.

Kiranya Roh Kudus memimpin kita hidup baru yang penuh kasih dan pengampunan.


Selamat pagi, selamat beraktivitas tetaplah bersemangat, Tuhan Yesus memberkati kita amin.


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR