41191 Regi : Menyatakan Kemuliaan Tuhan di Dalam Tubuh yang Fana
Shalom aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach. Renungan di pagi ini diambil dari
*2 Korintus 4:8-10 (TB)*
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Tema :
*Menyatakan Kemuliaan Tuhan di Dalam Tubuh yang Fana*
Kehidupan rasul Paulus setelah dipanggil Tuhan Yesus bukanlah kehidupan yang mudah. Rasul Paulus pernah dipenjara, difitnah, ditinggalkan oleh beberapa teman sepelayanan, dan mengalami penderitaan fisik.
Seperti di *2 Korintus 12: 7* , Paulus menyatakan aku diberi suatu duri dalam dagingku. Ini bertujuan supaya ia tidak sombong, karena Allah menyatakan hal hal yang luar besar melalui dirinya. Ketika penderitaannya bertambah tambah sampai ia berseru kepada Tuhan dengan tiada henti, tiga kali ia meminta supaya diberikan kelegaan dari utusan iblis yang menggocohnya, tetapi jawaban Tuhan adalah
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
*2 Korintus 12:9 (TB)*
Saudara saudara, ketika kita telah memutuskan untuk mengikut Tuhan Yesus, berarti kita tidak hanya diberikan berkatNya saja, tetapi juga karunia merasakan penderitaanNya seperti yang rasul Paulus alami. Paulus juga mengalami proses iman yang merubahnya menjadi manusia baru yaitu memiliki karakter Kristus. Ia tetap melekat dan beriman teguh kepada Tuhan yang telah memanggilnya.
Paulus tidak pernah meninggalkan Tuhan walaupun sedang mengalami penderitaan, hinaan, ditinggal sendiri, pergumulan, dan kelemahan lainnya. Karena proses iman ini akan membuat orang lain melihat Kristus di dalam diri dan kehidupannya.
*Galatia 2:20 (TB* )
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Justru ketika kita tidak berdaya dan lemah maka saat itulah Roh Kudus lebih mudah masuk dalam hidup kita memberikan kekuatan Ilahi.
Kalau semua keinginan kita terpenuhi dan keadaan baik baik saja, pasti kita akan mengatakan saya tidak perlu Tuhan, semua bisa saya lakukan, sehingga kita mengandalkan kekuatan diri sendiri dan sombong.
Tetapi melalui kelemahan ini, kita akan merendahkan diri dan berlutut kepada Tuhan. Mengakui kuasa Tuhan dan mengandalkanNya dengan mengatakan "saya memerlukan HU, Tuhan Yesus".
Maka Tuhan akan menolong kita, tidak dibiarkan berjalan sendiri seperti Paulus.
Karena itu tetaplah setia dan taat kepada Tuhan, meskipun sering mengalami penderitaan, karena dalam penderitaan dan kelemahanlah , kita diubah menjadi manusia baru yang siap menjadi saksi dengan hidup sesuai kehendakNya. Seperti di
*Mazmur 73: 28 (TB)*
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Mohonlah agar Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan firmanNya.
Selamat beraktifitas di sepanjang hari ini, Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar