3843 Regi : JANGAN LUPA UNTUK MENGINGAT
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan Pagi kita dengan tema
*JANGAN LUPA UNTUK MENGINGAT*
FirmanNya dari
*2 Tawarikh 15:8* (TB)
Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN.
Raja Asa, adalah salah satu raja Yehuda yang bertindak benar dalam pemerintahannya. Menurut kitab 1 Raja-raja 15:11, raja Asa memang melakukan hal yang benar.
Tetapi dalam kitab
*2 Tawarikh 14:2-15:19* mencatat dengan rinci perbuatan-perbuatannya.
Raja Asa adalah gambaran kita, yaitu orang yang suka pada Firman yang menyenangkan diri sendiri dan marah ketika dia mendapatkan firman yang menegor atau mengingatkan untuk membangun dirinya. Secara garis besar, kitab 1 Raja-raja 15 mencatat raja Asa adalah raja yang benar. Dia melakukan pembersihan dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari tanah Yehuda, Israel Selatan. Dan di dalam kitab 2 Tawarikh 14-15 kehidupan raja Asa dicatat semakin jelas.
Dalam peperangan melawan bangsa Etiopia, yang jumlah pasukannya mencapai satu juta orang, Asa tidak gentar. Asa berdoa, dan pasukan Etiopia yang sejuta orang itu tercerai berai, tak berdaya menghadapi kedahsyatan Allah yang menyertai Asa.
Ketika mendengar nubuat melalui Azarya bin Oded (2 Tawarikh 15:8), nubuat yang "berpihak" dan positif bagi dirinya, Asa menguatkan hatinya dan menerima nubuat itu. Tetapi menjelang akhir pemerintahannya, Asa melakukan kesalahan yang fatal. Dia lebih mengandalkan manusia dan melupakan Allah, padahal lawan yang dihadapi tidak seberapa.
Dan ketika Allah menegornya melalui Hanani, raja Asa menjadi marah dan sakit hati, hingga memenjarakan hamba Allah itu
*(2 Tawarikh 16:7-10).*
Demikian juga kita, tidak jauh beda dari sifat raja Asa.
Kalau mendengar sesuatu yang menyenangkan, apalagi Firman yang melegakan hati, perasaan kita akan senang dan berbangga, seakan-akan kita telah melakukan "sesuatu yang benar."
Namun, ketika kita jelas-jelas melakukan kesalahan dan tegoran-Nya mampir dengan keras kepada kita, saat itulah kita marah, sakit hati bahkan "memenjarakan" hamba-Nya dan lupa, bahwa hanya karena kasihlah, Allah melakukan tegoran itu
*(Wahyu 3:19)*
Hidup raja Asa diakhiri dengan sakit pada kakinya, yang semakin lama semakin parah, tragisnya, dia tidak mencari pertolongan pada Allah, tapi pada tabib-tabib, hingga pada akhir hidupnya
*(2 Tawarikh 16:12).*
Sebenarnya, bagaimanapun sikap kita terhadap firman-Nya, tidak akan berdampak apapun bagi Allah.
Allah tak diuntungkan ketika kita setia, juga tak dibuat rugi karena ketidaktaatan kita.
Kita taat, kita murtad, Dia tetap lah Allah Yang Maha Segala-galanya dan keberadaan-Nya tak akan terpengaruh oleh apapun dan siapapun.
Maka sadarlah sebagaimana yang difirmankan dalam
*Ayub 35:6-7* (TB)
Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?
Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?
Sungguh hanya karena kasihNya yang begitu ajaib, Dia sangat menyayangkan bila kita terjerumus ke jalan yang keliru.
Saudara terkasih, kasih-Nya benar-benar tak berpamrih apapun. Semuanya hanya demi ciptaanNya yang sangat dikasihiNya dan tak ada maksud jahat dalam tegoranNya.
Mari, jangan lupa untuk mengingat kasih-Nya, kemurahan-Nya, keajaiban-Nya dan juga kebaikan-Nya, agar kelak hidup kita berkenan di hadapan-Nya.
Selamat pagi, Selamat beribadah.
Tetap bersemangat membangun persekutuan dengan Kristus.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasansantoso```
Komentar
Posting Komentar