3807 Regi : HIDUP ITU SEBUAH KESEMPATAN BERHARGA

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. 

Tema renungan pagi ini 


*HIDUP ITU SEBUAH KESEMPATAN BERHARGA*


Bacaan firman dari  


*Pengkhotbah 9:1-12*


Nas: 


*Pengkotbah 9:12* "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  



Hidup di tengah dunia  penuh dengan penderitaan dan jerih payah bahkan dosa. Belum lagi ditambah akhir hidup manusia, baik orang benar maupun orang fasik, menuju kematian (ayt 3). Hal ini merupakan pergumulan utama dari Pengkhotbah.


Pengkhotbah ingin melihat "siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati" (ayt 4). 

Istilah "anjing" dalam dunia kuno merupakan binatang yang diremehkan karena hidupnya hanya mengais sampah. Sedangkan "singa" merupakan raja rimba. *Pernyataan Pengkhotbah itu mau menekankan betapa berharganya kehidupan.*


Menyadari betapa berharganya waktu atau kesempatan dalam hidup ini, Rasul Paulus  menasihati agar kita benar-benar memperhatikan dengan seksama sebagaimana dalam


*Efesus 5:15-16* 

"Karena itu perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  

 

Kalau kita tidak waspada dan bijak memperhatikan hidup kita, maka kita akan kehilangan kesempatan terbaik, karena itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu pintu tertutup.  Sebagaimana firman yang tertulis dalam:


*Wahyu3:7*  

"... Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar yang memegang kunci Daud, apabila Ia  (Tuhan Yesus)  membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." 

  

Artinya pada waktu Tuhan membuka pintu adalah kesempatan bagi kita untuk masuk dan apabila kita tidak masuk, pintu akan tertutup.  *Pintu yang terbuka  itu merupakan sebuah  kesempatan baik yang kita miliki, yang mungkin cuma sekali saja dalam hidup kita*  Jadi, perhatikan kesempatan  yang Tuhan berikan!


Pengkhotbah menyatakan bahwa nasib semua orang sama, yang membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah apakah kita bisa menggunakan kesempatan dalam hidup ini dengan baik, atau justru menyia-nyiakannya.  Maka dari itu  kita perhatikan nasehat


*Pengkotbah 9:10*  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." 

 

Selagi ada waktu dan kesempatan, selagi kita masih diberi nafas hidup oleh Tuhan, mari kita kerjakan segala sesuatu yang Tuhan sudah percayakan dalam bidang apa pun  (pelayanan, pekerjaan, studi dan sebagainya)  dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan tidak setengah-setengah.


Betapa banyak dari kita yang memiliki kebiasaan klasik suka sekali menunda-nunda waktu dalam mengerjakan sesuatu.  Kita berkata,  "Ah nanti saja kan bisa...  besok atau lusa, pasti akan kukerjakan...!"  Padahal manusia tidak mengetahui waktu akhir hidup kita  (ayat nas), tidak tahu apa yang terjadi satu jam di depan, besok atau lusa.


Karena itu jadilah peka dan berlakulah bijaksana, jangan sampai pintu kehidupan kita tertutup tanpa makna atau kita akan menyesal seumur hidup kita. 

Selamat berjuang memperhatikan dan menggunakan waktu yang telah Tuhan Yesus berikan, jangan sia-siakan dan jangan meremehkan kesempatan ini.

Tuhan Yesus memberkati, Amin!!


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR