3825 Regi : KASIH PERLU TINDAKAN NYATA

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Tema Renungan pagi ini:


*KASIH PERLU TINDAKAN NYATA*


Firman Tuhan diambil dari:


*Lukas 10:25-37*


Ayat nats:


*Lukas 10:27-28 (TB)* Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."  

Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 


Pada pagi ini Injil menampilkan *seorang Samaria yang murah hati.*

Ada tiga orang ,pada hari itu yang melihat orang yang terluka parah di jalan dan *sangat membutuhkan pertolongan*.

Mereka adalah seorang imam, seorang Lewi dan seorang Samaria.

Ketika melihat orang yang terluka parah, seorang imam justru mempercepat langkahnya dan melewatinya begitu saja, karena ia takut jika orang itu sudah mati, maka berdasarkan peraturan yang berlaku akan *dianggap najis selama 7 hari.*


*Bilangan 19:11 (TB)*

Orang yang kena kepada mayat,*ia najis tujuh hari lamanya.*


Dengan menolong orang itu maka ia akan kehilangan kesempatan untuk bertugas di Bait Suci. Baginya melakukan pekerjaan pelayanan lebih utama daripada menolong seseorang.


Lalu Orang Lewi sama sekali tidak mau mengambil risiko, karena para penyamun punya taktik memasang umpan di tempat yang sepi. Bisa saja ia berpura-pura menjadi orang yang terluka. Begitu ada orang berhenti untuk menolong, segera lah para penyamun yang lain berdatangan untuk mendekat, menyakitinya dan merampoknya.


Sedangkan orang Samaria, ketika melihat orang terluka,tergeraklah hatinya oleh belas kasihan dan segera memberikan pertolongan. Ia berani mengambil risiko apapun demi menolong orang lain.


Ternyata hanya orang Samaria  yang disebut Yesus sebagai *sesama manusia* . Orang itu memiliki belas kasihan yang dibuktikan dengan perbuatan nyata.

Belas kasihan dengan mengabaikan kepentingan sendiri yang seharusnya diselesaikan saat itu. Ia sangat bertanggung jawab secara maksimal dengan membawa orang itu ke penginapan dan merawatnya.

Ia membayar uang muka dua dinar kepada pemilik penginapan dan bersedia melunasi kekurangannya padahal dia tidak mengenal siapa yang ditolongnya. 

Itulah perbuatan kasih.

*Kasih perlu bukti tindakan nyata*.

Berbagai alasan: kesibukan,kebutuhan untuk membeayai kehidupan pribadi atau keluarga,membuat seseorang enggan memikul tanggungjawab untuk menolong orang lain,takut dimanfaatkan dan lain sebagainya  menjadi alasan pembenaran untuk tidak melakukan tindakan kasih dalam perbuatan nyata. 

Mengikut Yesus berarti harus berbuat kasih secara nyata. FirmanNya mengatakan:


*Matius 19:21 (TB)*  .

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."


Semoga perumpamaan orang Samaria yang baik hati menginspirasi dan memotivasi kita dalam mengemban tugas perutusan/panggilan untuk berbuat kebaikan demi *menghadirkan Allah yang murah hati*.

Maksudnya ialah bahwa segala pikiran, perkataan dan perbuatan kita yang baik, serta mulia ditujukan untuk kepentingan bersama tanpa pamrih demi kepentingan pribadi atau supaya mendapat pujian dari sesama kita, itulah tanda kita menghadirkan Allah dalam kehidupan bersama.


Selamat berjuang untuk menjadi pembawa cinta kasih.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.


*PD Autopia Malang*

*Susi Indung*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR