3837 Regi : ORANG YANG DIURAPI ALLAH

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya damai sejahtera Yesus, Sang Mesias, dicurahkan atas kita sekalian.


Judul renungan ini:


*ORANG YANG DIURAPI ALLAH*


Bacaan Alkitab: 


*1 Samuel 14: 47-51*


Nas:


*1 Samuel 14: 47* TB.

Setelah Saul mendapat jabatan raja atas Israel, maka berperanglah ia ke segala penjuru melawan segala musuhnya: melawan Moab, bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba dan orang Filistin. Dan ke manapun ia pergi, ia selalu mendapat kemenangan. 



Ketika Samuel mengurapi Saul, maka Roh Allah ada dalam diri Saul dan menuntunnya memenangi setiap peperangan yang diperintahkan Allah.


Sayangnya, karena ketidaktaatan Saul akan perintah Allah, ia kehilangan urapan Allah dan Roh Allah tidak lagi berada padanya 

*1 Samuel 16: 14*.


Kemudian Daud mendapatkan urapan menggantikan Saul.

Sementara Saul membabi-buta ingin membunuhnya. Namun Daud dengan rendah hati menghormati Saul, walaupun harus menanggung penderitaan oleh karena penganiayaan itu. 

Dua kali Daud berkesempatan membunuh Saul, yang pertama di sebuah goa di En-Gedi, yang kedua di Bukit Hakhila. Tetapi Daud tidak melakukannya, dia hanya memotong punca jubahnya dan hanya mengambil tombak Saul yang ditancapkan di sebelah kepala Saul ketika ia tertidur pulas dikelilingi tiga ribu pasukannya.


Begitu besar penghargaan Daud atas orang yang diurapi TUHAN, meskipun TUHAN sudah menolak orang itu menjadi raja. Daud tidak ingin mengotori tangannya dan mencatatkan namanya sebagai pembunuh atas raja pertama Israel; bahkan ia rela membiarkan dirinya menderita. 

Bagi kita saat ini, Rasul Paulus mengingatkan dalam

*Ibrani 13: 17* TSI

Hendaklah kita menghormati dan menaati para pemimpin kita yang seiman. Karena Allah memberi tugas kepada mereka untuk berjaga-jaga atas kehidupan rohani kita masing-masing, dan mereka tahu bahwa nanti mereka akan memberi pertanggung-jawaban kepada Allah. Jadi hormat dan taatlah kepada mereka selalu supaya mereka bisa melaksanakan tugas mereka dengan senang hati. Karena kalau mereka bekerja dengan hati yang sedih, hal itu pasti tidak membawa berkat bagi kita.


Para kekasih Kristus, meneladani sikap Daud, marilah kita senantiasa menghormati para pimpinan rohani, meskipun barangkali mereka pernah “terjatuh”. Marilah kita mendoakan agar mereka melaksanakan tugas dengan baik; karena sebagaimana diri kita sendiri, mereka pun kelak akan mempertanggungjawaban setiap tindakannya di hadapan Allah.


Selamat pagi dan selamat beraktivitas, dengan senantiasa menghormati para pimpinan rohani, maka damai sejahtera akan kita alami, baik di gereja, di persekutuan doa maupun di manapun kita berbakti.

Tuhan Yesus memberkati kita amin. 


*PD Autopia – Malang*

   _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR