42212 Regi : Sekiranya Bukan TUHAN di Pihak Kita
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi hari ini berkaitan dengan pemahaman:
*Sekiranya Bukan TUHAN di Pihak Kita*
Nas Alkitab:
*Mazmur 124: 1 dan 4*
Sekiranya bukan TUHAN yang di pihak kita, – hendaklah Israel berkata demikian – pasti air telah menghanyutkan kita, banjir telah menenggelamkan kita.
Para kekasih Kristus peristiwa banjir acapkali menimbulkan kengerian bagi umat manusia. Di Indonesia peristiwa banjir senantiasa ada pada setiap musim penghujan dan nyata bahwa kedahsyatan banjir tidak terbendung oleh apapun. Seorang mahasiswa di Medan, Mordang Harapap (18 tahun) bersaksi bahwa ketika dia berada di bawah air terjun dua warna, di kawasan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, tiba-tiba air bah datang dari atas air terjun. Seketika itu, dia sudah tidak lagi bisa melihat kelima belas temannya yang datang bersamanya.
_“Tuhan memberikanku pertolongan, ketika air bah datang aku berhasil selamat dengan berpegangan di pepohonan yang ada di sekitar air terjun itu. Sedangkan teman-temanku sudah tak kuketahui lagi keberadaannya.”_
Setelahnya kemudian baru diketahui ada 16 korban meninggal dalam peristiwa itu.
Memang benar, kalau bukan TUHAN yang memberikan pertolongan dalam peristiwa bencana banjir, pasti air telah menghanyutkan dan menenggelamkan kita; sebagaimana firman TUHAN di atas. Dan sebagai umat percaya, kita pun beriman pula bahwa:
*Mazmur 125:*
_Orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti Gunung Sion: tidak tergoyahkan dan tetap untuk selama-lamanya._
Para murid Tuhan Yesus juga memiliki pengalaman _near death experience_ yang tidak kalah ngerinya dari hal yang dialami mahasiswa dari Dili Serdang tadi. Pengalaman hampir mati dari para murid dimulai ketika angin taufan mengamuk dengan sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu mulai penuh dengan air. Sehingga para murid menuju buritan membangunkan Sang Guru yang sedang tidur dengan mengatakan:
_“Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”_
_Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"_
*Markus 4:39-40*
Kemudian para murid melongo, heran kemudian mereka menjadi sangat takut seraya berkata seorang terhadap yang lain:
_“Siapa gerangan Orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”_
Para kekasih Kristus, bagi kita sekarang jelaslah bahwa yang dipertanyakan oleh para murid, Orang itu adalah TUHAN; dan peristiwa di atas merupakan penegasan dari
Mazmur 124: _“Sekiranya bukan TUHAN di pihak para murid, pastilah air danau akan menenggelamkan mereka.”_
Keheranan dan ketakutan mereka menyiratkan bahwa sesungguhnya mereka belum benar-benar mengenal siapalah sebenarnya Sang Guru mereka itu. Berbeda dengan kondisi kita saat ini, kita sudah mengenal siapakah sesungguhnya Yesus itu! Beliau adalah Tuhan dan Juruselamat, Mesias yang dinanti-nantikan, Anak Allah dan Teladan kehidupan yang sempurna. Kehidupan Tuhan Yesus termasuk ajaran-ajaran, mukjizat, kematian di kayu salib hingga kebangkitan-Nya pada hari ketiga menjadi teladan bagi kehidupan kita semua.
Pada hari minggu pertama tahun 2025 ini marilah kita semakin mendekat kepada Tuhan Yesus untuk mengenal lebih dekat lagi kepada-Nya, karena apabila Kristus di pihak kita tidak ada satupun bahaya yang mampu mengancam jiwa kita.
Selamat pagi dan selamat berbakti di gereja kita masing-masing.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar