41640 Regi : Pertobatan kunci hidup
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Yehezkiel 18:21-23 (TB)*
Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Tema
*Pertobatan kunci hidup*
Mari kita berdoa
*Allah Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, berikanlah belas kasih HU agar aku dapat Bapa mampukan untuk mengerti, memahami dan mampu melakukan kehendak HU, amin*
Firman Tuhan di atas, merupakan betapa besar kasih Allah bagi kita manusia yang berdosa ini, harus kita sadari tidak ada satupun manusia yang hidup di dunia ini yang tidak berdosa, semua orang telah menyeleweng dan tidak seorangpun yang berbuat baik, mereka semua telah jatuh kedalam dosa dan sudah seharusnya maut atau kebinasaan yang menjadi upah bagi kita manusia yang berdosa ini, namun betapa besar kasih Allah yang berkenan memberikan petunjuk, jalan bagi kita yang percaya supaya beroleh kehidupan atau keselamatan kekal.
Permasalahannya apa kita mau merespons atau tidak, itu yang menjadi penentu kelangsungan hidup kita di hadapan Allah. Sebab tidak jarang manusia yang merasa hidupnya sudah benar, sudah kudus dengan apa yang dilakukan sehingga mereka merasa yakin hidupnya pasti Allah perkenan. Mereka lupa apa yang Allah firmankan dalam
*Mazmur 14:2-3 (TB)*
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Karena merasa paling benar dari pada orang lain, yang ia lihat pernah melakukan kesalahan,tidak jarang berbuat sombong dan menganggap orang lain rendah, dan secara otomatis penghakiman atau hujat dan perasaan negatif akan muncul dalam dirinya, lupa bahwa iapun tidak jauh dari orang yang ia hakimi ,sama juga orang berdosa di hadapan Allah.
Kita lupa dalam pandangan Tuhan tidak dibedakan antara dosa kecil dan besar sebagaimana yang sering kita pikirkan. Ingat semua dosa adalah sama, upahnya pun sama yaitu maut
*Roma 6:23 (TB)*
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Oleh karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari hukum dosa dengan apapun yang mereka perbuat maka Allah berkenan memberikan jalan pendamaian melalui pengorbanan Tuhan Yesus dan melalui kasihNya Allah menjadikan Yesus sebagai pengantara pendamaian kita dengan Allah, seperti kesaksian firman-Nya dalam
*1 Yohanes 2:1-2 (TB)*
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Pertanyaan adalah bagaimana kita bisa datang kepada Tuhan Yesus agar IA berkenan menjadi pengantara pendamaian kita dengan Allah? Yaitu tidak ada jalan lain kecuali pertobatan sebagaimana firman pokok di atas, melalui Yehezkiel, Allah memberikan petunjuk yang harus dilakukan agar manusia tetap hidup artinya agar manusia terbebas dari maut atau kebinasaan kekal. Jalan yang harus dilakukan tidak lain adalah pertobatan yang sesungguhnya dan pertobatan ini tidak cukup dilakukan sekali saja, tetapi harus berulang kali selama kita hidup di dunia, mengapa demikian?
Selama manusia hidup di dunia, setiap saat dosa senantiasa mengintip dan siap menerkam dan menelan manusia untuk itu betapa pentingnya kita berjaga jaga dan waspada melalui pertobatan hidup, yang diwujudkan dengan kita terus mendekat, mencari dan bersujud kepada Tuhan Yesus setiap saat, setiap jam, setiap waktu dalam doa, pujian ataupun pembacaan firman. Jika ini mampu kita lakukan maka kita akan dapat mewujudkan pertobatan yang sesungguhnya sehingga janjiNya akan diberikan kepada kita, yaitu kehidupan kekal.
Jadi ingatlah *Pertobatan adalah kunci menuju kehidupan kekal* sebagaimana firman-Nya
*Yehezkiel 18:23 (TB)*
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Sekarang tinggal bagaimana kita merespons firman Allah ini, tergantung dari hati kita masing-masing, sebab upah yang akan kita terima adalah sesuai dengan apa yang kita lakukan, kita percaya atau tidak, tidak akan mempengaruhi keputusan Allah, dan ingatlah bahwa Allah kita adalah Allah yang penuh ketegasan juga kasih, jadi jangan sekali-kali kita meremehkan atau mempermainkanNya.
*Galatia 6:7 (TB)*
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Selamat berjuang hidup dalam pertobatan dan undanglah Roh Kudus agar kita dimampukan melakukannya dengan kesungguhan dan kerendahan hati.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar