41629 Regi : HARTA YANG SEJATI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema:
*HARTA YANG SEJATI*.
Bacaan firman:
*Matius 6:19-24*
Nas:
*Matius 6:20 (TB)*
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Kekasih Kristus,sebelum kita bersama menikmati, merenungkan dan merasakan firman ini. Marilah kita terlebih dahulu mengingat kembali akan khotbah Yesus di Bukit:
*Matius 5:6 (TB)*
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Perlu di pahami, semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah, harus lapar dan haus akan kebenaran yang di ajarkan dalam Khotbah Yesus .
Adalah wajar apabila manusia hidup di dunia ini memang membutuhkan kebutuhan jasmani yang secara nyata yaitu: sandang , pangan ,papan dan biaya hidup yang lainya, yang tentunya berupa uang.
La keuangan itu bisa di miliki, melalui kerja keras dengan skil atau talenta yang ada di situlah hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Apabila, kita sadar dengan pemahaman iman yang benar harta benda kebutuhan hidup secara jasmani, adalah *hanya sebagai sarana saja* untuk menunjang hidup.
Terlebih lagi kesemuanya itu, Allah telah menyediakan dengan berkat menurut porsinya Tuhan, bukan porsi manusia.
Lebih ditegaskan lagi bahwa harta benda hanya memenuhi sebagian kebutuhan segi jasmani manusia ,sebab sifatnya fana dan terbatas bahkan bisa rusak dimakan ngengat dan karat.
Bukan berarti Tuhan Yesus tidak memperkenankan kita memiliki dan mencari untuk memenuhi kebutuhan hidup.Tuhan mengingatkan, janganlah menjadikan harta benda itu yang segala galanya. Sehingga lupa bahwa sumber segala berkat adalah dari Kristus.
Untuk itu jangan sampai kita tidak punya waktu untuk Allah, yaitu untuk mengumpulkah harta surgawi. Yesus mengingatkan bahwa tawaran dunia untuk memprioritaskan pencarian harta benda bisa membutakan mata rohani kita. Yang akhirnya segala- galanya di ukur dengan harta, bahkan terjadi salah menafsirkan:
1.Waktu untuk keluarga di gantikan dengan kemewahan gaya hidup.
2.Waktu untuk anak dengan memanjakan yang berlebihan,tidak ada kontrol dan seleksi orang tua.
3.Bahkan waktu Tuhan digantikan dengan memberi persembahan disertai motivasi tidak benar. Yang seharusnya berkat melimpah itu sebagai rasa syukur dan maturnwun kepada Sang Pemberi berkat sehingga hanya dipakai juga untuk Kemuliaan Nya.
Bahkan disalah artikan, harta benda menjadi semacam suap untuk menggantikan tanggung jawab yang utama *Matius 6:33*.
Celakanya mata hati yang bertambah buta dengan meghalalkan segala cara demi kepuasan hawa nafsu, sehingga timbul sifat tamak dan serakah. Dunia ini menawarkan godaan yang sulit dihindari, yaitu hidup menurut ukuran dunia.
Kekayaan menjadi tolok ukur kesuksesan dunia.
Yesus mengemukakan harta surgawi yang harus dikejar oleh setiap pengikutNya yang adalah Yesus sendiri, karena upah surgawi telah tersedia yaitu Hidup kekal bersama Yesus Kristus di sorga.:
*1 Petrus 5:4 (VMD)*
Dan bila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota. Mahkota itu sangat mulia, dan keindahannya tidak pernah hilang.
Beriman kepada Allah tetap kita pelihara ,kita rawat dan kita jaga, berarti percaya penuh kepada Allah dan mempercayakan sepenuhnya pada cara Tuhan dalam mengelola hidup ini.
Jangan kacaukan cara Allah dengan cara dunia, yang akhirnya tidak akan mendapatkan sukacita surgawi, malah yang didapatkan adalah kebahagiaan semu.
Pencapaian kebahagiaan dengan cara dunia kita tinggalkan, kita persilahkan Allah sendiri yang menatanya. Lepaskan dari segala kekhawatiran,tentang bagaumana untuk hari esok!:
*Matius 6:34 (VMD)*
Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan hari besok. Setiap hari mempunyai kesusahannya sendiri. Besok juga ada yang dikhawatirkan.
Selamat pagi dan beraktivitas dengan mempersilahkan Tuhan campur tangan dalam segalanya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD.Autopia Malang*.
erna eliyus.
Komentar
Posting Komentar