41600 Regi : KEBAIKAN VERSI ALLAH, BUKAN KEBAIKAN VERSI MANUSIA

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan Pagi ini dengan tema 


*KEBAIKAN VERSI ALLAH, BUKAN KEBAIKAN VERSI MANUSIA*


FirmanNya dari


*Roma 8:28* (TB)  

²⁸ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan _kebaikan_ bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.


Ayat ini menjadi favorit bagi banyak orang Kristen. Begitu besar kasih Allah dalam kehidupan manusia, sehingga dalam segala sesuatu Dia turut bekerja mendatangkan kebaikan. Kebaikan yang bagaimana?  Kebaikan, dalam pandangan dan akal pikiran kita pastilah berhubungan dengan kesehatan, kemakmuran, damai sejahtera, aman, semua tercukupi. 

Ingat, kebaikan versi manusia berbeda dengan kebaikan versi Allah.

Bagaimana kebaikan dalam pandangan Allah?  Kita manusia hanya berpikir sebatas pada apa yang bisa diterima oleh akal budi kita. Kita melihat hanya sebatas pada hal-hal yang kelihatan saja.

Ayat 28 ini masih berkelanjutan ke ayat 29..


*Roma 8:29* (TB)  

²⁹ Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk *_menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,_* supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 


Kebaikan dalam pandangan Allah adalah menjadikan kita *serupa dengan gambaran anak-Nya*.  Bagaimana hidup Yesus di dunia? nyaman kah? amankah? lancar-lancar saja kah? Serba berkecukupan-kah?

Bahkan hanya untuk sekedar meletakkan kepala-Nya saja, Dia tak punya tempat.. (Lukas 9: 58). 

Di mana kemakmuran? Di mana kenyamanan? Di mana kemudahan? 

Ayat 29 dari Rom 8 sangat sinkron dengan 


*1 Yohanes 2:6* (TB)  

⁶ Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 


Lalu bagaimana dengan kita? Apa sudah serupa dengan gambaran Kristus? Atau sudah memiliki hasrat "wajib hidup" seperti Kristus?  

Padahal melalui proses "serupa dengan gambaran Anak-Nya" itulah wujud kebaikan Allah yang sesungguhnya. Supaya kelak kita benar-benar ada di tempat di mana Kristus berada.  Namun, proses itu bukanlah proses yang mudah.  Kebaikan Allah itu mengandung proses yang tidak selalu baik dalam pandangan manusia. 

Buruk dalam pandangan manusia, belum tentu buruk di hadapan Allah. Begitu juga sebaliknya..


Paulus, yang sisa hidupnya dia relakan menjadi "tawanan Roh", masih ada rasa kuatir dan takut, jangan-jangan kelak dia ditolak Allah (1 Kor 9:27), sekalipun dia telah melakukan banyak hal yang menuju kepada wajib hidup seperti Kristus hidup.. lalu bagaimana dengan kita..?

 

Saudara terkasih.. ini masalah kekekalan. Bukan satu, sepuluh atau seratus tahun.

Kekekalan tak bisa dibandingkan dengan seluruh isi dunia ini.  Justru, kebaikan Allah adalah : ingin agar orang-orang yang telah dipilih-Nya tidak terhilang dalam kebinasaan kekal, dengan cara menjadikan Anak Tunggal-Nya menjadi yang sulung dari banyak saudara, supaya barangsiapa yang hidup seperti-Nya, melakukan kehendak-Nya dengan tekun dan setia, maka kelak, kita akan benar-benar menjadi segambar dengan Saudara Sulung itu..

Itulah Kasih Karunia Allah,  itulah kebaikan versi Allah.. 


Selamat Pagi Selamat Beribadah

Tetap Bersemangat..!

Tuhan Yesus memberkati, amin.


*PD AUTOPIA Malang*

_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR