14611 Regi : JALAN DUKA, JALAN CINTA

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Selamat pagi kekasih Kristus.

Renungan pagi ini tentang :


*JALAN DUKA, JALAN CINTA*


Firman Allah diambil dari:


*Injil LUKAS 4:24-30*


Nas: 


 *Lukas 4:24 (TB)* 

Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.


Sejak dulu hingga sekarang tetap ada orang yang tidak dihargai  di tempat asalnya sendiri.

Injil Lukas hari ini menampilkan hal itu, bahwa Yesus Sang Guru Kehidupan *ditolak* di kampung halamannya sendiri. 


Mengapa Yesus ditolak?Alasannya sangat jelas, karena orang-orang Nasaret mengenal Yesus sebagai anak tukang kayu, sehingga mereka tidak mau menerima hal-hal hebat, luar biasa yang telah dilakukan oleh Yesus dalam pelayanan-Nya.

Mereka tidak bisa percaya, Yesus yang adalah anak seorang tukang kayu, yang sangat sederhana dapat melakukan hal-hal yang besar dan luar biasa hebat.

Hal itu terjadi karena masyarakat pada waktu itu menilai kehidupan seseorang dari kacamata masa lalunya. Yesus pun tak luput dari penilaian itu, bahwa Yesus anak orang biasa,diragukan bisa melakukan hal-hal yang besar.

Mungkin juga masyarakat iri hati terhadap Yesus.


Dalam masa Prapaskah sekarang ini mari kita belajar *kritis* dan *cerdas* supaya tidak diombang ambingkan oleh  berbagai paham yang tidak selalu tepat dan benar.

Maka kita perlu *belajar* dari perempuan Samaria yang  berdialog dengan kesungguhan hati dengan Sang Guru Kehidupan. Tertulis dalam Injil *Yohanes 4:5-42*.


Bahkan kemudian selain berdialog, ia bisa memberi kesaksian tentang Yesus sebagai Juru Selamat, sehingga orang-orang Samaria juga  mengalami yang sama dan dapat memberi kesaksian:


"Kami percaya,tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu bahwa Dialah benar-benar Juru Selamat Dunia".

*Yohanes 4:42*


Pemazmur juga menanggapi kesaksian iman itu dengan berseru:


Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.

Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

*Mazmur 42:3*

                

Seruan Pemazmur itu hendaknya juga menjadi *kerinduan kita* untuk membangun hubungan yang erat  terus-menerus dengan Allah, sehingga kita bisa mempunyai kesaksian iman yang indah yang bisa dibagikan kepada sesama kita. 

Jalan duka adalah sengsara Yesus, namun Yesus menang atas kesengsaraan itu yang dinyatakan dalam peristiwa kebangkitanNya.  Itulah wujud nyata cinta kasih Allah kepada manusia ciptaanNya.

*Jalan duka, jalan cinta.* Mari kita imani sepenuh hati.

Semoga hidup beriman kita semakin berdaya guna dan berdaya pikat, dengan demikian akan banyak orang mengimani Yesus sebagai Juru Selamat manusia.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.AMIN 


*PD Autopia Malang*

*Susi Indung*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR