4181 Regi : Memperhatikan Dengan Saksama
Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya damai sejahtera Tuhan Yesus dikaruniakan atas kita pada sepanjang hari ini.
Renungan pagi ini berjudul:
*Memperhatikan Dengan Saksama*
FirmanNya dari
*Efesus 5: 15* TB
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
Para kekasih Kristus, memperhatikan dengan saksama akan menghasilkan suatu ketelitian, kecermatan, dan ketepatan secara jitu yang memungkinkan terjadinya cara pandang yang sebaliknya.
Ada test IQ yang memberikan sebuah gambar dengan pertanyaan: “Apakah Anda bisa melihat gadis cantik yang ada di gambar ini?” Secara sepintas kita melihat gambar wanita tua dengan wajah yang buruk, tetapi bila dilihat dengan saksama gambar itu berubah menjadi lukisan seorang wanita muda yang cantik.
Memperhatikan diri dengan saksama akan menjumpai kenyataan bahwa yang tadinya kita anggap biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Hal ini terjadi pada bangsa Israel zaman Yesaya, bangsa ini menganggap biasa teguran-teguran Nabi Yesaya dengan tetap melakukan hal-hal yang melanggar kehendak TUHAN, sehingga kasih-Nya tidak tersampaikan:
*Yesaya 30:18* TB
Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
Ayat di atas merupakan kehendak TUHAN dalam mengasihi dan menyayangi, tetapi umat Israel tidak memperhatikan cara hidupnya dengan saksama, bahkan semakin jauh dari TUHAN. Sehingga TUHAN berfirman melalui Nabi Yesaya:
"… Asyur Kupakai sebagai cambuk dan pentung untuk memukul orang-orang yang kena kemarahan-Ku.
*Yes. 10: 5* BIS
Kedegilan hati bangsa Israel terhadap teguran Allah, mengakibatkan penderitaan yang luar biasa pada peristiwa pembuangan ke Babel selama 70 tahun.
Bercermin akan hal di atas, marilah kita memperhatikan cara hidup kita dengan saksama, agar mengetahui dengan teliti dan cermat mendapati kelemahan dan dosa-dosa; kemudian memohon pengampunan serta melakukan pertobatan; berubah dan berbalik mementingkan dan melakukan firman-firman-Nya dalam penyertaan kasih sayang Roh Kudus yang akan melepaskan kita dari penahanan di ”Babel”, yaitu perhambaan terhadap dosa.
Selamat pagi dan selamat berintrospeksi dengan saksama serta selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar