3573 Regi : ALLAH MENUNTUN UMATNYA MENUJU TANAH PERJANJIAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan pagi ini
*ALLAH MENUNTUN UMATNYA MENUJU TANAH PERJANJIAN.*
Dasar Firman-Nya
*Keluaran 3:17 (TB)* Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Saudaraku kekasih Kristus,
Perjalanan panjang umat Israel menuju tanah perjanjian adalah perjalanan atas rancangan dan kehendak Allah, bukan atas inisiatif manusia.
Perjalanan ini dimaksudkan Allah untuk menuntun umat keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju tanah perjanjian yang penuh berkat, sebagaimana ayat di atas.
Rancangan dan kehendak Allah dalam perjalanan panjang itu tak akan dapat diselami umatNya.
Yang diperlukan adalah percaya, taat, dan setia, mengikut jalan Tuhan.
Namun apakah yang terjadi dalam proses perjalanan itu?
Banyak di antara umat yang mengikut jalan Tuhan tidak dengan iman, tetapi mengedepankan akal pikirannya sendiri.
Ketika perjalanan itu nyaman, enak, diiringi dengan berkat yang memuaskan panca indera, terdengar suara pujian, sorak sorai memuliakan Allah. Namun ketika perjalanan itu harus melewati padang gurun, menghadapi ancaman, bahaya,kebutuhan jasmani tak memenuhi harapan, maka lenyaplah pujian syukurnya, umat diliputi sungut sungut, bahkan menuduh Allah dan hambaNya akan membinasakan mereka di padang gurun.
Mereka tidak percaya lagi akan rancangan dan kehendak Allah untuk menyelamatkan mereka.
*Keluaran 16:2-3 (TB)* Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
Saudaraku kekasih Kristus,
Demikianlah kita sebagai umat israel baru, kini sedang dalam perjalanan iman di padang gurun dunia yang syarat dengan gangguan, ancaman,bahaya, serta musuh di sekeliling.
Bagaimanakah respon dan sikap kita?
Akankah menyusul jejak sebagian jemaah israel yang bertekad mau kembali ke Mesir?
Ataukah tetap setia dan taat mengikut jalan Tuhan?
Tuhan menghendaki kita tetap melangkah maju dengan iman, bukan dengan akal pikiran duniawi.
Dia juga menginginkan agar kita jangan sampai mengundurkan diri, mencari jalan sendiri. Sebab jika kIta mengundurkan diri, maka Allah tidak berkenan, Allah akan menolak kita.
*Ibrani 10:38 (TB)* Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Mari saudaraku,melewati padang gurun dunia ini kita semakin rajin bersekutu dalam ibadah kita, agar saling menerima nasehat,di hibur, dikuatkan, diberkati, seperti yang tertulis dalam
*Ibrani 10:25 (TB)* Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Yakinlah tiang awan dan tiang api dari Tuhan Allah ada menyertai perjalanan umatNya.
Sebagaimana umat israel yang setia di jalan Tuhan, pada akhirnya tiba di negeri perjanjian, demikianpun Israel baru yang tetap setia di jalan Tuhan, maka padang gurun dunia akan bisa terlewati, hingga masuk negeri perjanjian yang kekal.
Tetaplah bersemangat, undanglah Roh Kudus untuk menuntun dan memberikan kekuatan agar kita tetap taat setia mengikut kehendak Tuhan Allah kita.
Selamat pagi, selamat berakhir pekan, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
dwicahyono.
Komentar
Posting Komentar