3565 Regi : RUMAH IMPIAN

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Tema Renungan pagi ini


*RUMAH IMPIAN*


Bacaan firman 


*Amsal 15:13-20*


Nats


*Mazmur 127:1a*

Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; 



Saudara jaman saya kecil, apa yang dibayangkan seorang ibu desa mengenai rumah impian? 

Rumah satu tingkat beratap rendah di tengah pekarangan seluas setengah hektar, dengan halaman berpagar tempat anak-anak bermain? 

Tetapi ibu jaman melineal memimpikan sebuah rumah dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi besar, satu ruang keluarga yang besar, dapur yang modern, dan garasi mobil? Atau barangkali sebuah rumah dengan taman yang indah, dan dari rumah itu ia dapat memandang sebuah danau yang tenang?


Meski semua pemikiran itu baik, namun sebagian besar ibu-ibu tahu bahwa tidak mudah membuat rumah menjadi tempat tinggal yang menyenangkan. Bacaan kita pagi ini mengatakan demikan:

Dalam Amsal 15, rumah impian Raja Salomo rupanya bukanlah suatu wujud fisik rumah, tetapi lebih ditekankan suasana isi rumah.  

*Amsal 15:16-17*, mengatakan bahwa 

¹⁶lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN daripada banyak harta dengan disertai kecemasan. 

¹⁷Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian. 


Rumah impian adalah sebuah tempat tinggal di mana anak-anak menaati ayahnya dan menghormati ibunya.

*Amsal 15:20*


Suasana rohani yang penuh kasih dan sukacita, merupakan ciri penting yang paling diinginkan dalam sebuah keluarga, itu bisa diperoleh baik dalam sebuah rumah yang hanya mempunyai satu ruangan sederhana, maupun dalam rumah yang sangat luas.


Rasul Paulus, seorang “ahli bangunan” dalam kerajaan Allah telah memberikan petunjuk bagaimana membangun kehidupan ini


*1 Korintus 3:10 (TB)*  Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. 


        

Paulus tahu bahwa ia membutuhkan peralatan-peralatan yang dapat untuk membangun rumah rohani. Paulus mengerti bahwa kotak peralatan yang paling praktis untuk memenuhi kebutuhan rohani adalah firman Allah.


Dalam *2Timotius 3:16-17* ia menyatakan bahwa segala tulisan [Alkitab] diilhamkan oleh Allah. Alkitab sangat diperlukan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik, dan memperlengkapi orang-orang percaya untuk setiap perbuatan baik.


Mungkin Kita semua  sependapat bahwa kasih untuk keluarga dan selalu menghadirkan Tuhan dapat mengubah setiap rumah menjadi rumah impian. Rumah impian adalah tempat di mana bapak ibu, anak dan anggota keluarga lainnya memperoleh sukacita dan kedamaian yang sejati. 


Mari kita imani dan amini bahwa rumah impian sesungguhnya adalah kerajaan Allah Bapa kita di Sorga


*Filipi 3:20 (BIMK)*  Tetapi kita adalah warga negara surga. Dari situlah juga Raja Penyelamat kita, Tuhan Yesus Kristus, akan datang. Dialah yang kita nanti-nantikan dengan rindu.



Selamat pagi , selamat membangun rumah impian kita, hadirkan Roh Kudus untuk terus menuntunya agar harapan hidup kita tercapai. 

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua. AMIN !!


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR