3547 Regi : MENEMPA IMAN ILLAHI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan Pagi ini
*MENEMPA IMAN ILLAHI*
Dasar Firmannya dari
*2 Korintus 12:10* (TB)
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Jujur saja, Firman di atas itu mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan.
Manusia jasmaniah secara alami akan seketika mengeluarkan keluhan ketika sesuatu yang tidak nyaman menimpanya. Terlebih bila sesuatu itu berupa penyakit, pergumulan berat, atau masalah yang berhubungan dengan kesehatan tubuh kita.
Ayat di atas tergolong salah satu ayat yang aneh secara akal budi.
Disinilah letak keunggulan iman dibanding dengan akal budi. Memang, hal-hal yang rohani pasti berlawanan dengan hal-hal jasmani/kedagingan, karena..
*Galatia 5:17* (TB)
Sebab *_keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging_— _karena keduanya bertentangan_ —* sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Memahami Firman dengan akal budi akan semakin membingungkan yang akan membawa kepada kebimbangan. Dan kebimbangan akan membuat kita tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan *_(Yakobus 1:6-8)_*
Rasul Paulus ketika menulis ayat di atas, bukan sembarangan menulis.
Roh Kudus yang menuntun Paulus yang telah menundukkan akal budi nya, memampukannya untuk fokus kepada hal-hal yang kekal.
Tidak mudah dan bahkan sangat sulit mengatakan _senang dan rela dalam kelemahan,_ apalagi dalam _siksaan.._
_Dalam kesukaran, dalam penganiayaan, dan dalam kesesakan..?_ Semua hal yang tidak nyaman diterima dengan senang dan rela oleh Paulus.. Ini sebuah penyangkalan diri yang luar biasa..
*2 Korintus 4:16* (TB)
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Sebab itu Paulus semakin melatih manusia batiniahnya, karena Paulus sangat paham dan meyakini akan kekekalan yang akan didapatkannya. Paulus fokus mengejar Mahkota Kehidupan yang pasti diraihnya, bila sampai akhir hidupnya Allah mendapati kehidupan yang berkenan di hadapanNya.
*Filipi 3:13-14* (TB)
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Saudara terkasih, mari terus melatih dan menempa iman illahi anugerah Allah ini dengan terus tekun mendekat padaNya. Kekuatan yang sejati adalah kekuatan yang timbul dari semangat ketika menghadapi kelemahan. Semangat yang memancar dari pengharapan akan penyertaan Allah yang luar biasa.. supaya ketika mengalami kelemahan, baik secara fisik, rohani, atau apapun juga, kita bisa berkata.. _"Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.."_
Bukan hanya perkataan di bibir tapi melakukannya dengan penuh percaya..
Selamat Beribadah
Tetap Bersemangattt..!
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD.AUTOPIA-Malang*
```hasansantoso```
Komentar
Posting Komentar