3457 Regi : HIDUP ITU BAGAIKAN CERMIN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi para kekasih Kristus. Semoga semua dalam keadaan baik, sehat dan bersemangat.
Renungan pagi ini diberi judul
*HIDUP ITU BAGAIKAN CERMIN*
Berdasarkan firman Tuhan dalam
*Lukas 18:9-14*
Nats
*Lukas 18:14*
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Dalam kehidupan ini, manusia memiliki kecenderungan menilai kehidupan berdasarkan pemikirannya sendiri. Menilai dan merasa diri sendiri baik,bahkan lebih baik dari orang lain.Maka sering terjadi pertentangan atau kesalahpahaman diantara sesama manusia karena hal itu.
Yesus sangat jeli mengamati kehidupan manusia.
DiamatiNya perilaku 2 orang yaitu seorang Farisi dan seorang pemungut cukai dalam sebuah perumpamaan.
Orang Farisi bangga atas dirinya bahwa mereka sudah berperilaku baik dan benar (menurut pemikirannya).
Sedangkan pemungut cukai berdoa dengan rendah hati dan rasa sesal yang mendalam atas segala kesalahan dan dosanya.
*Lukas 18:11-13 (TB)* *Orang Farisi* itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
*Tetapi pemungut cukai* itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Yesus membenarkan perilaku pemungut cukai itu, sedangkan orang Farisi yang meninggikan diri tidak.
Dalam masa Prapaskah ini kita diajak untuk menyediakan waktu agar kita mau melakukan introspeksi bagi diri kita sendiri, tidak menilai kekurangan perilaku orang lain, tetapi melihat kebaikan serta kelebihan orang lain, jika perlu kita meneladaninya sehingga kita bisa menjadi berkat bagi sesama.
Mari kita berdoa:
Ampunilah dosa kami ya Bapa di surga jika selama ini kami kurang memperhatikan sesama kami. Bimbinglah kami untuk bisa mengasihi sesama kami dengan hati yang tulus ikhlas demi memuliakan namaHu.
Puji sembah dan kemuliaan kami haturkan hanya bagiHu Bapa, Putera dan Roh Kudus, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Dan kiranya berkatHu tercurah pada kami semua.
Haleluya. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar