41530 Regi : TAAT PADA KEHENDAK ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman Allah pagi ini tentang:
*TAAT PADA KEHENDAK ALLAH*
Firman Allah tertulis dalam:
*Matius 1:20-21 (TB)*
²⁰ Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
²¹Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Injil kali ini menampilkan keutamaan Yusuf, suami Maria sebagai *bapa yang taat*.
Menjelang kaum Kristiani akan memperingati hari kelahiran Yesus, sangatlah tepat mengingat peran Yusuf.
Pada awalnya Yusuf *galau* karena mengetahui bahwa Maria, tunangannya,telah mengandung dari Roh Kudus. Dalam keadaan galau itu, ia mengalami perjumpaan dengan Allah dalam mimpinya. Karena janji Malaikat kepadanya adalah sebagai kepastian iman, maka ia tidak ragu lagi untuk membuat keputusan yang benar meskipun itu tidak biasa.
Maka ia bangun dan memutuskan untuk tetap mengambil Maria sebagai isterinya dan menjaganya sebagai wujud kesetiaan kepada kehendak Allah, dengan menyatakan fiatnya sebagai ayah Yesus.
Kata fiat diambil dari perkataan Maria atas kehendak Allah untuk mengandung dari Roh Kudus:
*Fiat Voluntas Tua* yang artinya Terjadilah menurut kehendakMu.
Maria telah mengatakan janji kesetiaannya kepada Tuhan:
*Lukas 1:38 (TB)*
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Perpaduan *sikap taat dan fiat* Yusuf dan Maria yang telah sepenuh hati bersedia menerima tanggungjawab merawat dan mendidik Yesus menjadi seorang pribadi yang unggul, tangguh, tanggon dan tanggap, kelak mengondisikan Yesus sendiri di taman Getsemani menyatakan fiat-Nya kepada Allah Bapa, tertulis dalam:
*Lukas 22:42 (TB)*
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Fiat Yusuf dan Maria itu membuka jalan lapang bagi rencana keselamatan dari Allah dan terwujudnya ramalan Nabi Yesaya.
*Yesaya 7:14 (TB)*
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Karena makin dekatnya kedatangan Sang Penebus, Tuhan sudah dekat, marilah kita menyembah Dia.
Kualitas dan keutamaan pasangan suami isteri Yusuf-Maria telah menjadi contoh dan teladan dalam menghayati hidup beriman kepada Yesus, berarti kita seharusnya turut mengambil bagian /berperan secara aktif dalam rencana keselamatan yang menjadi kehendak Allah. Maka panggilan dan keikutsertaan kita dalam hidup bergereja dan bermasyarakat tidak boleh diterima sebagai beban, tetapi sebagai kehormatan yang dilaksanakan dengan kerelaan hati dan bertang nggungjawab serta *tetap setia dalam iman* dan dengan jujur sepenuh hati menyadari kelemahan serta kekurangan kita dalam melaksanakan panggilan dan perutusan kita selama ini.
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa di surga, ampunilah segala dosa kami. Mohon berilah kami semangat untuk bisa lebih baik lagi dalam melakukan yang menjadi kehendakHu,sehingga bermanfaat bagi sesama kami demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
Komentar
Posting Komentar