41528 Regi: Penyertaan Yesus Kristus dalam hidup kita
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini dengan tema:
*Penyertaan Yesus Kristus dalam hidup kita*.
Bacaan firman:
*Matius 1:23-25 (TB)* "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus
Saudaraku kekasih Kristus,
Natal telah tiba, dalam masa penantian dan pengharapan akan kedatangan Mesias Sang Juru Selamat telah terwujud.
Umat Nasrani se dunia merayakan bersama dengan kesukacitaanya, apa kado buat Yesus?.
Mari kita haturkan kehidupan ini sebagai kado yang menyenangkan hati Yesus, dengan senantiasa berupaya berbenah diri dan beres beres dari kehidupan yang tidak berkenan dihadirat Allah:
*Yesaya 40:3-4 (TB)*
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran.
Demikianlah kehadiran Yesus di dunia ini adalah untuk menjadi penolong dan penyelamat bagi umatNya dan yang senantiasa akan menyertai hidup umat manusia.
Ayat 23,kata *Imanuel sendiri berasal dari dua suku kata dalam bahasa Ibrani yakni: EL* yang berarti *Allah* dan *IMMANU*, yang berarti beserta kita atau bersama kita.Dengan demikian Imanuel memiliki sebuah arti dan makna *akan keberadaan yang senantiasa bersama-sama dengan Allah*.
Penyertaan Allah yang tiada batas waktu dan keadaan, itulah wujud kasih Allah kepada anak anakNya yang mau mendekat kepada Allah.
Lalu apa yang kita takutkan dan kita khawatirkan dalam hidup ini?.
Memang dalam perjalanan hidup ini tidak mudah dan tidak mulus mulus saja, walau di tengah tengah badai kehidupan, sebenarnya kita tidak pernah berjalan sendirian. Hanya saja kita kurang tanggap dan kurang peka akan suara Roh Kudus. Allah ada disamping kita yang membersamai kehidupan ini, asal kita mau hidup seperti
*Mazmur 91:14-16*
Tuhan Yesus yang hadir dipalungan hati kita, tidak berkenan menerima kado Natal yang dilihat bagus bungkusnya saja.
Janganlah kita membuat hati Yesus bersedih ketika membuka isi kado itu, ternyata hidup kita tidak memiliki kasih, dan hati yang sungguh mengenaiNya , seperti dalam
*Hosea 6:6 (FAYH)*
"Aku tidak mengingini kurban-kurbanmu; Aku mengingini kasihmu. Aku tidak mengingini persembahan-persembahanmu; yang Kuingini ialah agar kamu mengenal Aku.
Lebih di tegaskan lagi dalam firman Nya:
*Yesaya 1:11 (FAYH)* .
"Aku sudah muak akan kurban-kurban persembahanmu. Hentikan saja segala persembahan semacam itu! Aku tidak suka segala persembahan kurban bakaranmu yang berupa domba jantan atau anak sapi yang gemuk-gemuk itu. Aku tidak mau melihat darah kurban-kurban persembahanmu itu.
Mari kita persembahkan hidup ini kepada Tuhan Yesus, dengan terus hidup dalam pertobatan yang benar menuju hidup kudus, agar Damai Sejahtera Allah menyertai hidup kita. Amin.
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar