41527 Regi : Persembahan untuk Sang Bayi Yesus

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Tema renungan pagi ini:


*Persembahan untuk Sang Bayi Yesus*


Bacaan firman dari 


*Injil Matius 2:1-12*


Nas: 


*Matius 2:11*

"...masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur."  


Sebentar lagi kita bersama, akan memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus, berbagai kegiatan dipersiapkan untuk menyambut hari yang sakral itu, karena memperingati hari lahirnya Sang bayi Yesus, Juruselamat manusia. Apa yang harus kita siapkan, baju baru, jajan yang banyak, atau juga pasang pohon terang. Mari kita belajar dari orang Majus dalam bacaan Alikitab hari ini.  

    

*Kerinduan yang besar* untuk bertemu dengan Sang Juruselamat, orang-orang Majus rela menempuh perjalanan jauh dan melelahkan dari Timur ke Yerusalem.  Tujuannya?  "...untuk menyembah Dia." 

*Matius 2:2b.*  


Ketika mereka mendapatkan bayi Yesus mereka pun langsung sujud menyembah Dia.  "Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur."  (ayat nas).  

Orang-orang Majus itu tidak datang dengan tangan hampa melainkan membawa harta bendanya yang berharga untuk dipersembahkan kepada Tuhan berupa:  emas, kemenyan dan mur.  

Inilah yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang percaya ketika datang kepada Tuhan Yesus, tidak datang dengan tangan hampa, tapi membawa persembahan yang terbaik bagi-Nya.


Pada zaman itu emas, kemenyan dan mur adalah harta yang sangat berharga, tapi mereka rela mempersembahkannya kepada Tuhan.  


*Emas* adalah lambang kekayaan, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup orang.  Semua yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan, oleh karena itu kita harus mempergunakannya untuk kemuliaan nama Tuhan!  "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,"  

*Amsal 3:9*  


*Kemenyan* melambangkan penyembahan kita!  Penyembahan kita harus menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.  Ini berbicara tentang persekutuan yang karib dengan Tuhan, hidup taat melakukan kehendak Tuhan, dan hidup yang menjadi berkat adalah persembahan yang harum di hadapan-Nya.


*Mur* adalah tumbuh-tumbuhan yang rasanya pahit tapi sangat berkhasiat untuk bahan obat.  Ini berbicara tentang harga yang harus dibayar untuk mengikut Tuhan.  Adalah pahit dan menyakitkan secara daging ketika kita harus menyangkal diri, meninggalkan segala kenyamanan, dan melepaskan semua keterikatan dengan dunia. Memanggul salib termasuk harga yang harus dibayar dalam mengikut Yesus Kristus.


Saudara, sudahkah kita berkorban dan memberi persembahan yang terbaik yang hidup dan Kudus kepada Tuhan Yesus yang telah lahir, mati dan bangkit untuk menyelamatkan kita?


*Roma 12:1 (TB)*  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 



Selamat menyongsong Natal mari kita persembahkan hidup kita untuk kemuliaan Tuhan Yesus dalam tuntutan Roh Kudus,  kiranya Damai sejahtera Kristus menyertai hidup kita, AMIN!


*PD Autopia Malang*

_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR