41517 Regi : Sikap Daud Terhadap Para Musuhnya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya kasih Kristus menyertai kita pada sepanjang hari ini.
Renungan pagi ini mempelajari:
*Sikap Daud Terhadap Para Musuhnya*
Nas Alkitab diambil dari:
*Mazmur 35:12-14*
Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; ... Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku, seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.
Para kekasih Kristus, kita mengenal idiom: satu musuh terlalu banyak, namun seribu teman masih kurang yang artinya berupayalah tidak mempunyai musuh sebaliknya carilah teman sebanyak mungkin. Namun ketika Donald Trump berkuasa sebagai Presiden Amerika Serikat, idiom ini sama sekali tidak berlaku, sebab dia terus-menerus menciptakan permusuhan dengan cara menebar kebencian. Sebagai contoh Trump dengan gaya yang provokatif menumpahkan kebencian terhadap Negara Cina dengan mengganti nama: Virus Corona dengan kata: Virus Wuhan, bahkan dengan kata olok-olok: “Virus Kung-Flu.” Hal itu dilakukan demi memenuhi ambisi politiknya yang kemudian menjadi trend kebencian diikuti oleh banyak masyarakat negara adi daya itu.
Kondisi sebaliknya dipraktekkan dalam kehidupan Daud. Alih-alih ingin menambah jumlah musuh dan membenci mereka, ketika ia melihat orang yang memusuhinya sakit, dia berempati dengan mengenakan pakaian kabung bahkan berpuasa dan berdoa bagi mereka yang menyakitinya.
Pada PB Tuhan Yesus menekankan akan hal mengasihi:
*Matius 5: 44* TB
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Selanjutnya rasul Petrus menambahkan pentingnya melaksanakan kasih yang diperintahkan Tuhan Yesus itu, seperti yang tertulis dalam
*1 Petrus 4: 8* TB
kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Mengapa demikian? Ungkapan kasih menutupi banyak sekali dosa ditujukan pada praktek pengampunan. Hanya orang yang memiliki kasih yang dapat mengampuni. Tuhan Yesus menghendaki kasih itu timbul dalam diri kita, sebab kita telah terlebih dahulu mendapatkan kasih Allah berupa pengampunan akan dosa-dosa kita yang tidak dapat kita hapus sendiri. Bahkan hak memasuki Kerajaan Allah telah kita terima.
Pada kenyataannya tak satupun manusia yang tidak pernah terjerumus ke dalam permusuhan, namun janganlah hati kita terseret ke dalam kebencian terhadap orang yang memusuhi kita. Dengan menyadari akan pengampunan yang kita terima dari TUHAN, marilah kita berjuang dengan kesungguhan hati seraya memohon pertolongan Roh Kudus agar dapat mempraktekkan teladan Daud dalam membalas kejahatan dengan kebaikan. Selamat mempraktekkan kasih yang sejati.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita amin
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar