41445 Regi : BELAJAR PERCAYA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Renungan Pagi kita hari ini dengan tema
*BELAJAR PERCAYA*
FirmanNya dari
*Yohanes 11:15* (TB)
¹⁵ tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat _belajar percaya._ Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Dalam beberapa kesempatan, ketika Tuhan Yesus bersama-sama dengan murid-murid Nya, ada kejadian-kejadian yang luar biasa (menurut para murid) tapi bukan apa-apa di dalam pandangan Tuhan Yesus.
Mulai dari mujizat pertama Tuhan Yesus di Kana (Yohanes 2:1-11), lalu ketika Dia tidur di buritan kapal ketika sedang terjadi badai (Markus 4:35-41), juga ketika Lazarus sakit hingga meninggal dan dibangkitkan-Nya (Yohanes 11:1-44).
Kitab Injil mencatat banyak hal di mana ketika murid-murid bingung, Tuhan Yesus begitu santai dan nyaman saja menghadapi semua itu.
Memang, dari sudut pandang kita yang hidup saat ini, yang sudah tahu karena membaca bagaimana peristiwa dan jalan keluarnya, seolah-olah kita menilai bahwa para murid itu orang-orang yang lemah imannya. Padahal, bila kita hidup di saat itu dan menjadi salah satu dari mereka, pastilah kita akan melakukan hal yang sama, bahkan mungkin lebih buruk. Karena bagaimanapun juga, Tuhan Yesus waktu itu juga berpenampilan manusia, tidak ada bedanya dengan para murid, asal muasal-Nya juga jelas, kampung halaman-Nya mereka tahu, maka secara kasat mata mereka tidak melihat ke-illahian Yesus.
Apa yang dikatakan Tuhan Yesus mengenai "belajar percaya" ini yang harus kita garis bawahi.
Bahwa percaya ini bukanlah hal yang mudah.
Lebih sering kita seperti Tomas, yang lebih percaya kepada hal-hal yang kelihatan dan perlu bukti nyata sebelum mempercayai karya Allah (Yohanes 20:25).
Sehingga Tuhan Yesus menghendaki kita untuk terus belajar. Belajar berserah diri dan belajar untuk sepenuhnya yakin bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita.
Percaya bukan hanya kepada Pribadi-Nya saja melainkan juga kepada firman dan karya-karya-Nya.
Belajarnya pun tidak bisa setahun dua tahun, tapi seumur hidup. Seperti Paulus yang telah menghabiskan sisa hidupnya untuk terus belajar percaya kepada hal-hal yang kekal, sampai pada akhir hidupnya.
*2 Timotius 4:7-8* (TB)
⁷ Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
⁸ Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Kitapun berkesempatan sama dengan Paulus, bila kita telah menyelesaikan pertandingan dan memelihara iman kita, yang adalah wujud dari belajar percaya penuh kepada tuntunan-Nya, sehingga seperti Paulus, kita juga bisa mengatakan dengan yakin.. _sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat_
_(2 Korintus 5:7)_
Selamat berjuang, selamat beribadah, tetaplah bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD.AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar