41407 Regi : ANUGERAH YANG SEMPURNA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Renungan Pagi ini dengan tema
*ANUGERAH YANG SEMPURNA*
FirmanNya dari
*Kolose 1:21-22* (TB)
²¹ Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
²² sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Standar keselamatan pada jaman Perjanjian Lama adalah Hukum Taurat. Hukum Taurat itu sempurna, karena yang membuat adalah Allah yang sempurna. Yang tidak sempurna adalah manusianya yang berjuang melakukannya tetapi tak ada satupun yang berhasil.
Begitu sempurna nya hukum itu sehingga ketika satu saja dari 10 Hukum itu gagal dilakukan maka gagal pula seseorang mendapatkan predikat selamat. Padahal isi 10 Hukum itu adalah hal-hal benar yang dikehendaki Allah untuk dilakukan manusia. Betapa sulitnya bila harus berpedoman pada Hukum itu. Belum lagi peraturan tambahan yang diberikan Allah kepada Musa mengenai bagaimana harus mempersembahkan korban penghapus dosa, korban pendamaian, bagaimana tata cara dan liturgi ketika hendak masuk ke Bait Allah yang kudus, mana yang boleh dimakan, mana yang diharamkan untuk di makan, dan banyak lagi peraturan yang bisa kita ketahui di kitab Imamat dan kitab Bilangan, serta banyak lagi peraturan yang diberikan melalui Musa dalam kitab Ulangan. Itulah sebenarnya tuntunan Allah dan rambu-rambu yang harus diikuti dan dilakukan oleh bangsa Israel bila mereka ingin selamat.
Apakah mereka bisa? Adakah seorang yang sanggup melakukannya? Musa sendiri, yang menerima Hukum itu secara langsung berhadapan muka dengan Allah, gagal.
Musa masih melakukan kesalahan yang fatal, dia tidak menghormati Allah dengan cara melanggar perintah-Nya, yang dipandang Allah sebagai pelanggaran terhadap kekudusan-Nya.
Tokoh lain setelah Musa?.. para hakim, para raja, para nabi besar, nabi kecil bahkan para rasul dan murid Kristus..?
Secara generalisasi, Daud sudah mengatakannya dalam Firman ini :
*Mazmur 14:2-3* (TB)
² TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
³ Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Apakah ada yang terluput? Ada dua kali kata "semua", bahkan diulang lagi "semuanya".
Bahkan ditegaskan lagi "tidak ada, seorangpun tidak".
Itulah kehidupan dalam "kurungan" Hukum Taurat. Namun bersyukur pada Allah karena Tuhan Yesus menjadi tonggak sejarah melalui salib di Kalvari yang membebaskan manusia dari kurungan hukum Taurat.
*Ibrani 7:19* (TB)
¹⁹ — sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan — tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
Allah melihat hanya di dalam Yesus Kristus ada kehidupan bagi anak-anak-Nya, sehingga ada pengharapan yang lebih baik, bahkan lebih mulia, dan manusia berkesempatan diselamatkan.
Betapa luar biasa dan agung kasih-Nya kepada kita.
Seperti teks lagu di bawah ini..
Betapa agung kasih Tuhanku
Yang rela mati demi dosaku
Betapa besar anugerah Yesus
Setiap saat kubersyukur
# betapa tingginya langit dan angkasa
begitu pula kasih Yesus
betapa dalamnya kekekalan itu
begitu pula anugerah-Nya..
Saudara terkasih, mari sambut anugerah-Nya dengan terus semakin giat mendekat dan melakukan kehendak-Nya, agar anugerah luar biasa itu benar-benar diberikan-Nya kepada kita.
Selamat pagi Selamat Beribadah
Tetap Bersemangat..!
Tuhan Yesus memberkati.. Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar