41439 Regi : SILAU
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi para kekasih Kristus. Semoga kita semua senantiasa merasakan damai sejahtera dari Allah Bapa.
Renungan pagi ini diberi judul:
*SILAU*.
Bacaan diambil dari:
*Lukas 9:28-29 (TB)*
Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya *menjadi putih berkilau-kilauan.*
Jika mata kita terpapar oleh cahaya yang sangat terang, pasti kita menjadi silau.
Paparan sinar yang menyilaukan bisa memicu gerakan refleks.
Secara tiba-tiba kita memalingkan wajah,atau berusaha menutup mata sehingga terhindar dari cahaya tersebut.
Pengalaman silau dialami oleh murid Yesus di atas gunung.
Yesus menampakkan kemuliaan-Nya bersama Nabi Musa dan Elia.
Pengalaman murid-murid itu menuntun kita berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Bukan hanya sinar cahaya yang menyilaukan kita. Harta, kedudukan, pangkat, kecantikan wajah juga bisa membuat kita silau. Banyak orang tidak tahu bagaimana seharusnya memperlakukan anugerah Allah itu dengan kelakuan yang tidak terpuji, hidup dengan mengutamakan kebutuhan jasmani, yang bisa menyebabkan terjadi malapetaka.
Hidup berkelimpahan tidak terletak pada gelimang harta, pangkat kedudukan, atau tampilan fisik.
Hidup mulia berkelimpahan itu mengalir dari penghayatan hidup sehari-hari dengan meneladan kepada Yesus.
Yesus hidup penuh perjuangan, Dia hidup dalam kesederhanaan, perjuangan yang sangat berat, sedih, sakit dan bahkan mati disalib.
Tetapi pada saatnya, Yesus bangkit dari antara orang mati. Kita pun akan turut dibangkitkan jika benar-benar memiliki iman kepada-Nya.
Hal itu dinyatakan dengan tegas oleh Rasul Paulus dalam pesannya di
*Roma 8:11 (TB)*
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Pertanyaan kepada diri kita masing-masing:
"Bersediakah kita menjalani hidup sehari-hari dengan setia kepada Yesus dan segala firman-Nya?"
Hendaknya kita berani dengan jujur mengakui segala kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing.
Mari kita berdoa:
Ya Bapa, ampunilah segala kekurangan, kelemahan dan dosa kami. Roh Kudus bimbinglah kami untuk mampu menghayati rahasia kemuliaan Yesus dan melakukannya dalan kehidupan sehari-hari. Kami bermohon izinkanlah kami mendapat kepenuhan hidup abadi bersama Yesus.
Amin.
Tuhan Yesus memberkati kita semua dalam perjuangan menjadi pelaku firman Allah.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
Komentar
Posting Komentar