41401 Regi : Hati seorang hamba
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Selamat pagi, tema renungan pagi ini:
*Hati seorang hamba*.
Bacaan firman:
Lukas 17:7-10
Nas:
*Lukas 17:10 (TB)*
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.
Saudara saudariku kekasih Kristus, kita patut bersyukur kepada Allah apabila kita disebut sebagai anak anakNya, umat pilihan dan sebagai hamba. Kita ada di dunia ini atas perkenan Allah, ternyata kita tidak sekedar hidup untuk menikmati apa yang telah Allah sediakan saja, tetapi Allah juga menuntut kita untuk hidup bekerja dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Kristus.
Karena itu marilah kita berjuang agar hidup ini berarti bagi sesama dihadapan Allah melalui sikap perbuatan kita agar nama Kristus dimuliakan.
Sebagai wujud syukur kepada Allah kita harus bersedia, menyediakan diri untuk di utus bekerja ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan.
Salah satunya menjadi pewarta Injil keselamatan dengan talenta yang kita miliki dengan meneladani Tuhan Yesus semasa hidupnya didunia, tidak pernah berhenti bekerja, tidak mengenal lelah dan tidak mengenal waktu, yang artinya hidupNya benar benar di pesembahkan untuk kemuliaan Bapa Nya:
*Yohanes 5:17 (TB)*
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.
Dari dasar firman itulah hendaknya kita mewujudkan tugas dan tanggung jawab pelayanan sebagai murid Kristus, tidak hanya berdiam diri, merenung dan berpangku tangan, apa yang harus kita lakukan?.
Memang dalam tugas pelayanan dalam Kristus, bukanlah pekerjaan yang mudah karena akan menemui banyak tantangan.Namun kita abaikan semua itu, bukankah ketika Allah yang mengutus, Allah pun bertanggung jawab bahkan kuasa dan penyertaan Nya diberikan kepada kita. Karena lakukanlah segala sesuatu dengan penuh kerendahan hati dan mempersilahkan Roh Kudus yang memimpin agar kita tidak salah jalan
*Amsal 16:3 (TB)*
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu
Lalu perlukah iman yang lebih besar untuk melakukan pelayanan atau tugas tanggungjawab?.
Dalam hal ini bukan besar kecilnya iman yang dilihat Allah, melainkan adakah iman dalam diri kita. Karena orang yang beriman akan melakukan kehendak Allah dan Allah akan turut bekerja meski hanya terdapat iman yang sangat kecil. Memang *iman harus mewujud juga dalam pelayanan*, sebagaimana firman Tuhan , iman yang kecil saja dapat memindah kan gunung:
*Lukas 17:6*.
Pada zaman Tuhan Yesus, hamba bertanggung jawab atas banyak hal, seolah -olah tidak ada habis habisnya. Yesus memberi gambaran seorang hamba yang menyiapkan makanan bagi tuanya. Si hamba tidak boleh makan sampai tuanya selesai makan. Perlu diketahui bahwa si hamba juga tidak perlu menerima ucapan terimakasih, seakan akan telah melakukan *hal yang istimewa*.
Hamba melakukanya karena memang itulah tugasnya, itulah tanggungjawabnya dan kewajibanya seperti ayat nas di atas.
Setiap tindakan dalam pelayanan hendaknya tidak mengharapkan suatu pujian dari siapapun atau ucapan terimakasih, karena kita hanya seorang hamba Allah, dengan berpegang teguh pada firman Nya:
*Filipi 2:3 (TB)*
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Mari kita senantiasa bermohon kepada Allah, agar hidup ini berbuah dan bermanfaat bagi sesama bahkan berarti dihadapan Allah, supaya tidak terjadi yang tidak kita inginkan:
*Matius 25:30 (TB)*
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Selamat bekerja dan beraktivitas hanya untuk kemuliaan nama Allah. Haleluya Amin.
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar