41393 Regi : Belajar percaya pada waktu Tuhan

 Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach. Saudara saudara kekasih Kristus renungan di pagi hari ini diambil dari:


*Yohanes 11:5-6 (TB)*  

Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 

Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;


*Matius 15:23 (TB)*  

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."


Tema : 


*Belajar percaya pada waktu Tuhan* 


Kedua peristiwa di atas adalah contoh dari beberapa peristiwa bagaimana Tuhan Yesus menjawab seruan orang - orang yang datang meminta pertolonganNya. Peristiwa pertama terjadi saat Maria dan Marta sebagai orang-orang yang dikasihi Tuhan Yesus mengirim kabar kepadaNya bahwa Lazarus sedang sakit keras  

*Yohanes 11: 3* (FAYH) )


Lazarus adalah sahabat Tuhan Yesus yang dalam keadaan sangat menderita, tetapi Tuhan Yesus tidak segera datang menolongnya, bahkan sengaja tinggal beberapa hari di tempat lain. Setelah Lazarus meninggal, Tuhan Yesus datang dan tidak langsung memberikan mujizatNya, tetapi bagaimana reaksi Maria dan Martha. Mereka menyesal dan menyalahkanNya dengan mengatakan kalau saat itu Tuhan datang pasti Lazarus tidak mati 

*Yohanes 11: 21, 32.* 


Manusia tidak percaya bahwa Tuhan sanggup menolong umatNya, kalau belum melihatnya sendiri. Seperti firmanNya: 

 

*Yohanes 11:40 (TB)*  

Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: *Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah* ?"


Karena kasihNya begitu besar maka Lazarus dibangkitkan. Setelah itu orang baru percaya akan kuasaNya dan memuliakanNya. 


Demikian yang terjadi pada peristiwa  kedua, maka dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus tidak menjawab atau menolak karena wanita kanaan ini bukan orang Israel sehingga Tuhan Yesus mengatakan


"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

*Matius 15:24-27 (TB)*


Melihat dan mendengar respon Tuhan Yesus tidak membuatnya kecewa, sedih, menyalahkan sikapNya atau marah tetapi perempuan Kanaan itu semakin mendekat dan semakin teguh imannya. Sampai hati Tuhan tersentuh dan mengatakan betapa besar imannya. 

Hal ini menggerakkan hati Tuhan untuk melakukan mujizat dan terlepaslah kuasa jahat dari anaknya 

*Matius 15: 28* 


Di kedua peristiwa ini kita dapat belajar bahwa percaya bukanlah suatu hal yang mudah.  Tentang apa yang kita minta itu akan dijawab tidak atau masih memerlukan waktu, itu tergantung pada bagaimana iman kita berproses dan menjadi otoritas Tuhan. Inilah yang sering bertentangan dengan keinginan kita. Sehingga tidak sedikit orang ketika jawaban doanya berbeda dengan keinginannya, menjadi kecewa, marah, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, bahkan lari menjauh dari Tuhan untuk meminta bantuan kepada yang lain. 


Maka hal yang terbaik adalah tinggal diam, tekun dalam mendekat dan berseru dengan tetap percaya teguh bahwa Tuhan sedang bekerja.


Saya teringat akan sebuah lagu....  🎶  Waktu Tuhan bukan waktu kita. Jangan sesali keadaannya. Untuk semua ada waktu Tuhan tetap setia mengandalkanya...Segala yang terjadi di hidupku. Janji Tuhan menghidupiku selalu. Ku yakin percaya ada waktuNya Tuhan. *Semua akan indah pada waktuNya* ....🎶 


Selamat beraktifitas. Tuhan Yesus memberkati. Amin 


*PD Autopia Malang*

Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR