41369 Regi: Sebagai Pendatang dan Perantau
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya damai sejahtera Kristus melimpah atas kita sekalian pada hari ini.
Judul renungan pagi ini adalah:
*Sebagai Pendatang dan Perantau*
Nas Alkitab
*1 Petrus 2: 11.*
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Mengapa Rasul Petrus menyebut umat percaya sebagai pendatang dan perantau? Pendatang dan perantau sebagai orang asing pasti memiliki perbedaan nyata dengan penduduk asli, baik secara tampilan fisik maupun kebiasaan. Dalam hal rohani, perbedaan antara orang yang percaya kepada Kristus dan yang bukan terletak pada fokus hidupnya. Para milik Kristus akan memusatkan kehidupannya kepada Tuhan Yesus, karena teladan yang diberikan-Nya:
*Yohanes 4:34.*
Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan adalah kebutuhan dasar kehidupan manusia, tanpa makanan manusia mati. Tuhan Yesus menegaskan bahwa alasan Dia hidup di dunia ini adalah melakukan kehendak Bapa di sorga dan secara tuntas menyelesaikannya; untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa dan membawa semua orang percaya ke dalam sorga.
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
*Kol. 1: 12-13*
Rasul Paulus mengingatkan Jemaat Filipi:
*Filipi 3: 20*
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Dengan demikian, kita baru bisa dikatakan sebagai milik Allah apabila kita menjauhkan diri sikap dan perbuatan orang-orang di dunia yang terikat pada hal-hal keduniawian
*Galatia. 5: 19-21*
Harus disadari bahwa saat ini kita hidup di negeri yang sebenarnya bukan menjadi tempat kita di sini, karena kewarganegaraan kita adalah bersama Kristus di sorga; sehingga sebagai orang asing di bumi ini, kita harus menjauhkan diri dari kesenangan dunia yang berusaha membinasakan jiwa kita. Adakah upaya kita demikian, atau kita masih tertarik dengan gemerlap dunia dan terikat di dalamnya?
Selamat pagi dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita amin
*PD Autopia Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar