41279 Regi : Menerima Roh Allah bukan roh perbudakan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Saudara saudara kekasih Kristus renungan pagi ini diambil dari :
*Roma 8:14-15 (TB)*
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Tema :
*Menerima Roh Allah bukan roh perbudakan*
Pada awalnya Hawa dan Adam mentaati semua aturan yang diberikan tentang apa saja yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan oleh Tuhan. Tetapi tidak lama mereka melanggar laranganNya, maka sejak saat itulah manusia jatuh ke dalam dosa. Pada hakekatnya manusia sudah jatuh dalam perbudakan dosa yang mengerikan.
Rancangan besar Allah pada awalnya yang penuh kemuliaan, kekudusan, damai sejahtera dan sukacita berubah menjadi kesengsaraan, kehinaan, kesedihan dan ketakutan akan kematian api neraka sebagai hukuman dosa. Bersyukur atas kasih anugerah Allah, maka manusia yang percaya dalam Tuhan Yesus diselamatkan dari perbudakan dan hukuman dosa, melalui karya penebusanNya di atas kayu salib, seperti firmanNya di:
*Roma 8:1-2 (TB)* Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Sehingga kita yang telah dimerdekakan dari hukuman dosa yaitu maut yang mengerikan, dapat menerima Roh Allah yang membawa pada kebahagiaan kehidupan kekal. Itu semua adalah kasih karunia Allah dan bukan karena usaha kita untuk mendapatkannya. Oleh karena itu
*Galatia 5:13 (TB)*
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Begitu besar kasih Allah ini, maka kemerdekaan yang diberikan janganlah dinodai dengan berbuat dosa lagi. Satu satunya cara agar kita dapat mempertahankan keselamatan dan tidak kembali pada perbudakan dosa adalah memberikan diri dipimpin oleh Roh Kudus.
Seperti ayat nats di atas bagi semua orang yang mau dipimpin oleh Roh Allah maka ia disebut anak Allah.
Bersedia dipimpin oleh Roh Allah berarti bersedia untuk berserah dan membuka diri untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, bukan kehendak diri sendiri. Hanya karena Roh Allah ini yang dapat menjadikan kita anak Allah, bukan karena kekuatan kita. Sungguh luar biasa mengingat kita ini sebenarnya adalah manusia yang bebal dan seharusnya binasa karena kebebalan tersebut. Tetapi Tuhan mau mengangkat dan menebus dosa kita serta menjadikan kita sebagai anak Allah, yang berhak mendapat ahli waris kerajaan sorga dari Bapa. Seperti firmanNya di
*Roma 8:17 (TB)*
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Konsekuensi hubungan Allah memberikan RohNya kepada kita dan mengangkat kita sebagai anakNya, menyebabkan hidup kita harus menanggalkan kehidupan kedagingan yang serupa dengan dunia ini , berubah menjadi manusia baru yang berjalan dalam kehidupan yang benar dan kudus sesuai firmanNya. Karena Allah itu kudus.
Tetapi dalam perjalanan hidup ini sering terjadi kebimbangan saat pergumulan tiba , yaitu apakah mau melakukan kehendak Tuhan dengan mendengar suara Roh Kudus atau suara roh kita sendiri, untuk menuruti keinginan daging yang lebih mudah dan menyenangkan hati. Pilihan pimpinan suara Roh Kudus sering tidak dihiraukan, sehingga anak Allah ini terjatuh kembali dalam dosa, bahkan dapat terjerat pada perbudakan dosa lagi yang berujung pada kengerian maut.
Tetapi jika kita mau cepat berbalik sadar dan mau bertobat untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus dengan menanggalkan segala perbuatan daging, maka tidak ada rasa takut, tetapi ada damai sejahtera dan sukacita sebagai kekuatan kita yang sejati dan kelak dapat menerima kebahagiaan di surga.
Karena itu mari kita mengingat apa yang kita tabur saat ini akan menentukan apa yang akan kita tuai kelak. Penderitaan karena hidup dalam Kristus akan menuai kemuliaan kekal. Kesenangan hidup dalam dosa akan menuai kebinasaan kekal.
Semua ada upahnya dan semua itu juga pilihan. Mumpung masih diberikan Tuhan kesempatan hidup, marilah kita merawat Roh Allah yang telah diberikan kepada kita, dengan rela hidup dipimpin Roh Kudus , supaya kita tidak kembali pada roh perbudakan yang menakutkan, sehingga predikat anak Allah dengan ahli waris kerajaan sorga tetap ada dalam diri kita sampai selamanya.
Selamat beraktifitas dan kiranya suara Roh Kudus memimpin langkah hidup kita disepanjang hari ini.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar