41237 Regi : Keluarga yang diberkati Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi, renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:
*Keluarga yang diberkati Allah*.
Bacaan firman:
*Mazmur 133:1-3 (FAYH)*
BETAPA mengagumkan dan betapa menyenangkan apabila kaum keluarga hidup dalam kerukunan.
Karena kerukunan sama berharganya seperti minyak pengurapan yang harum semerbak, yang dicurahkan ke atas kepala Harun, lalu mengalir ke janggutnya dan pinggiran jubahnya.
Kerukunan menyegarkan seperti embun di Gunung Hermon, di atas pegunungan Israel. Dan kepada Yerusalem Allah telah mengaruniakan berkat yang kekal ini: kehidupan untuk selama-lamanya.
Saudaraku kekasih Kristus, berbahagialah kita yang atas perkenanNya, boleh membangun sebuah keluarga melalui pemberkatan nikah kudus, yang di dalamnya diberkati anak anak pemberian Allah.
Mazmur ini adalah pujian singkat yang menghargai tinggi *persatuan dan kasih persaudaraan dalam keluarga*.
Betapa pentingnya kebahagiaan keluarga dengan fondasi iman yang kokoh dan kuat dalam Yesus Kristus, agar tidak mudah di ombang ambingkan oleh arus dunia.
Keluarga adalah gereja gereja kecil yang harus dibangun dengan dasar kasih, saling menghargai dan menghormati.
Sebab krisis kasih sudah melanda dunia karena pengaruh dari kehidupan di luar yang sudah meninggalkan azas kerukunan dan kasih Allah.
Kehidupan anggota keluarga disibukan dengan kesibukanya masing masing, dengan segala acaranya yang sungguh menyita waktu, bahkan waktu tersita habis, tidak bisa saling bertemu dan bertegur sapa di tengah keluarga kasih menjadi dingin.
Bangun tidur secepatnya arah pikiran kita sudah dipenuhi oleh segudang program kerja .Tidak ada sapaan senyum pagi antar sesama yang merupakan rasa syukur atas penyertaan Allah dalam kehidupanya, terlebih membangun mezbah doa dalam keluarga tidak sempat. Bukankah Pemazmur Daud mengajarkan kepada kita untuk menyerahkan hidup di tiap mengawali hari yang baru pemberian Allah (Mazmur 5:1-13).
Kitapun sebagai orang tua dalam mendampingi anak cucu, hendaknya juga tidak lupa akan ajaran firman Tuhan.:
*Ulangan 6:7 (FAYH)* Kamu harus mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu, dan membicarakannya pada waktu kamu duduk-duduk di rumah, pada waktu kamu sedang berjalan-jalan di luar, pada malam hari sebelum tidur, dan pada pagi hari sesudah bangun.
Kehidupan sehari, pagi sampai sore menjelang malam pulang dari bekerja dan beraktivitas tubuh terasa capek, lelah ingin segera cepat istirahat untuk tidur, bahkan kadang lupa untuk kembali mengucap syukur kepada Allah.(Mazmur 4:1-9).
Rutinitas dalam kehidupan ini, kita menganggapnya hal yang biasa dan lumrah, terlebih merasa aman dan nyaman.
Allah sangat mengasihi kehidupan keluarga kita masing masing yang mana kita ini menjadi keluarga Allah, yang senantiasa dipelihara oleh Allah. Maka ditempatkan seorang imam (kepala keluarga), yang mempunyai tugas untuk menjadi teladan dalam membimbing keluarga, agar dimampukan membawa anggota keluarga dekat dan mencari Yesus Kristus sebagai Kepala keluarga yang Sejati.
Dengan mengingat sabdaNya:
*1 Petrus 3:8 (FAYH)*
Sekarang, kata-kata ini saya tujukan kepada semua orang: Hiduplah sebagai satu keluarga besar yang rukun, saling memperhatikan dan saling mengasihi dengan kelembutan dan kerendahan hati.
Sehingga tercipta sebuah keluarga yang rukun , harmonis ada Damai sejahtera yang dari Allah bukan dari dunia yang kebahagiaanya sesaat saja.
Kehidupan berkeluarga dengan senantiasa menghadirkan Yesus Kristus yang menjadi Nahkoda Agung, sehingga bahtera keluarga akan memperoleh keselamatan. Karena di dalam keluarga yang terus menjaga kerukunan, cinta kasih keluarga yang harus di perjuangkan dan dipertahankan agar keluarga tetap utuh, tidak ada perpecahan, iri hati dengki dan benci. Ada saling mengampuni dan mengasihi dan saling mendoakan. Dan dalam mengasihi keluarga milikilah komitmen: *Orang yang dicintai adalah orang yang dibahagiakan,janganlah dibuat hidup menderita*.
Selamat pagi selamat beraktivitas, selamat menikmati kebahagiaan keluarga bersama berkat Tuhan Yesus, Amin.
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar