41259 Regi : PUTUS ASA.... NO WAY
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach,
Tema renungan pagi ini :
*PUTUS ASA.... NO WAY*
*Bacaan: 1 Raja-Raja 19:1-8*
Nas
*1 Raja-Raja 19:3*
"Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana."
Siapa di antara kita hidupnya tak pernah bermasalah? Tak ada! Tak terkecuali mereka yang berstatus hamba Tuhan atau pendeta sekali pun. Ya... Musa juga mengakui bahwa masalah, kesesakan, penderitaan adalah bagian hidup sehari-hari dan itulah kebanggaan hidup manusia
Bukan perihal besar-kecil, berat-ringan masalah yang dihadapi, yang terpenting adalah bagaimana sikap kita saat berhadapan dengan masalah itu sendiri. Putus asa, patah semangat, menyerah di tengah jalan adalah sikap yang justru akan semakin menenggelamkan kita ke jurang permasalahan yang dalam. Untuk menang terhadap masalah dibutuhkan sikap yang pantang menyerah dan semangat yang tiada kunjung pudar.
*Amsal 18:14 (TB)*
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
Dalam Firman bacaan pagi ini, Elia meskipun berstatus nabi Tuhan, juga pernah mengalami masalah yang membuatnya tidak lagi bersemangat dalam menjalani hidup. Padahal sebelum itu Elia meraih kemenangan besar di gunung Karmel yaitu berhasil membunuh 450 nabi baal. Ketika peristiwa itu sampai ke Izebel, "maka Izebel menyuruh seorang untuk mengatakan kepada Elia, katanya: 'Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.'"
*1 Raja-Raja 19:2*
Karena ancaman Izebel, Elia pun menjadi sangat takut dan larilah ia untuk menyelamatkan diri ke gunung Horeb. Elia juga mengalami kelelahan rohani yang membuatnya putus asa dan hilang semangat. Keadaan Elia benar- benar drop:
*1 Raja-raja 19:4 (TB)*
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Tetapi Elia sebagai nabi yang dipilih dan diutus Allah tetap mendapat pertolongan dan jalan keluar mengatasi tekanan masalah tersebut, Elia diberi makan dan minum hingga dapat menempuh perjalanan panjang 40 hari 40 malam jauh dari jangkauan Izebel.
*1Raja-raja 19:5-8*
Demikian pula orang percaya tak boleh menyerah dan putus asa terhadap tekanan hidup yang berat.
Ada 3 (tiga) sikap untuk menyikapi nya: TETAP SUKACITA DALAM PENGHARAPAN, SABAR DALAM KESESAKAN DAN TEKUN BERDOA
*Roma12:12*
Dengan iman bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar bagi orang yang dikasihinya:
*1 Korintus 10:13*
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan- pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. *Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."*
Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia demikian sabdaNya: Kita tahu sekarang, *bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,* yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
*Roma 8:28 (TB)*
Tidak itu saja bahkan Allah akan memberikan kekuatan yang baru bagi orang yang menanti kan pertolongan-Nya:
...." tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah"
*Yesaya 40:31(TB)*
Saudara, nantikanlah Tuhan dan jangan lupakan kebaikan dan kesitiaanNya DIA pasti menolong kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar